Blog
Artikel

10 Statistik tentang Influencer Marketing yang Wajib Diketahui Marketers

Vanessa
February 11, 2022
August 13, 2024
10 Statistik tentang Influencer Marketing yang Wajib Diketahui Marketers

Di tahun 2022 ini, banyak brand semakin menyadari potensi dari influencer marketing. Bahkan, mereka memanfaatkannya sebagai strategi andalan untuk mencapai awareness, reach, engagement, hingga sales yang lebih tinggi tahun ini. Tidak heran, influencer marketing dinobatkan sebagai Tren No. 1 di kalangan marketers oleh Hubspot.

Source: Pexels

Apakah Anda berencana menggunakan influencer marketing tahun ini? Inilah 10 statistik tentang influencer marketing yang wajib Anda ketahui!

  1. Digunakan oleh 93% marketers

Dirangkum oleh Mediakix dari survey SocialPubli, 93% dari marketers telah mencoba influencer marketing sebagai strategi marketing utama! Dahulu, influencer marketing hanya dianggap sebagai strategi tambahan atau �??nice to have�?�. Namun, karena kemampuannya untuk mencapai awareness, engagement, dan sales yang sangat baik, marketers kini menggunakan influencer marketing sebagai salah satu strategi utama. Tentunya, sangat disayangkan jika Anda belum mencoba tren yang satu ini.

  1. Nilainya diprediksi akan mencapai $15 M

Kemajuan teknologi, khususnya media sosial, telah membuat tren influencer marketing semakin melejit. Pada tahun 2016, industri ini hanya bernilai $1.7 M. Nilai ini meningkat menjadi $9.7 M pada tahun 2020, dan $13.8 M pada tahun 2021. Tahun ini, influencer marketing diproyeksikan akan meningkat hingga $15 M, karena semakin banyaknya brand yang mencoba strategi ini.

  1. Sebagian besar market-nya dipegang oleh nano dan micro influencer

Ternyata, selebriti atau mega influencer tidak lagi menjadi influencer yang paling dicari oleh marketers. Dilansir oleh Forbes, 91% market share atau pangsa pasar influencer marketing justru dikuasai oleh influencer dari tier yang lebih kecil, seperti nano dan micro influencer

Baca juga: Kenapa Harus Memilih Nano-Influencers?

Source: Pexels

Karena authenticity yang mereka miliki, nano dan micro influencer lebih dipercaya oleh brand maupun audiens mereka. Mereka dianggap dapat menghasilkan konten yang lebih efektif dan berdampak, serta engagement yang lebih kuat dengan target market dari brand.

  1. Terbukti mampu mendorong konsumen mengambil tindakan

87% pengguna Instagram memutuskan untuk mengambil tindakan setelah melihat sebuah produk yang dipromosikan oleh influencer di Instagram. Tindakan yang dimaksud melingkupi: follow akun brand, mengunjungi situs atau toko online brand, hingga melakukan pembelian! 8 dari 10 konsumen juga terbukti membeli produk setelah melihat rekomendasi influencer.

  1. Sukses meraih engagement tinggi di TikTok

Mulai naik daun sejak beberapa tahun belakangan, kini TikTok merupakan salah satu platform media sosial yang paling terkenal selain Instagram. Bahkan, rata-rata influencer di TikTok memiliki engagement sebesar 17.96%, melebihi engagement influencer Instagram, yaitu sekitar 3-5%. 

Baca juga: 5 Alasan Brand Harus Memanfaatkan TikTok untuk Marketing

Source: Unsplash

Terkenal karena tipe videonya yang singkat dan catchy, lagu-lagu yang sukses menjadi hits, hingga berbagai tren yang viral dan menghibur, TikTok sudah semakin sering digunakan oleh brand untuk mempromosikan produk mereka. Selain itu, kemunculan TikTok shop baru-baru ini juga mempermudah brand melakukan penjualan langsung di TikTok.

  1. Dinilai lebih efektif dari branded content

Secara umum, konten yang dibagikan brand di media sosial dapat dibagi menjadi 2, user-generated content (konten yang dibuat oleh penguna atau influencer) atau branded content (konten yang dibuat oleh brand dan di-post di akun sendiri). Ternyata, menurut 60% marketers, konten influencer memiliki performa yang lebih baik.

Hal ini dikarenakan pengguna media sosial dapat dengan mudah mendeteksi konten dari brand sebagai iklan atau promosi, sehingga akan kurang berminat terhadap konten tersebut. Di sisi lain, saat yang membagikan konten tersebut adalah influencer, konten tersebut akan terkesan lebih alami, relevan, bahkan menghibur, sehingga pengguna pun akan lebih tertarik untuk melihatnya.

Baca juga: Authenticity, Poin Penting Suksesnya Influencer Marketing

  1. Mendatangkan pelanggan yang lebih berkualitas

Traffic yang dihasilkan dari konten influencer dianggap lebih berkualitas oleh 51% dari brand. Pasalnya, saat brand bekerja sama dengan influencer, tentu brand akan memilih influencer dengan keahlian di niche yang sesuai dengan brand. Misalnya, sebuah beauty brand cenderung bekerja sama dengan influencer yang ahli ber-makeup atau suka membagikan tips terkait makeup. Otomatis, follower sang influencer pun merupakan orang-orang yang suka makeup. Semakin besar pula kemungkinan bahwa follower ini akan tertarik dengan beauty brand yang direkomendasikan sang influencer.

Source: Pexels
  1. Dipercaya untuk membangun brand awareness

86% dari brand setuju bahwa mereka menggunakan influencer marketing untuk membangun brand awareness. Dengan maraknya penggunaan media sosial di era ini, bekerja sama dengan influencer untuk mempromosikan produk di media sosial adalah cara tepat untuk membangun awareness. Selain itu, objektif marketing lain yang dimiliki oleh brand saat menjalankan influencer campaign adalah mencapai audiens baru, membangun advocacy, dan meningkatkan sales conversion

Baca juga: Nano Ambassador: Solusi Jitu Meningkatkan Brand Awareness

  1. Interaksi yang tinggi antara konsumen dengan influencer

61% konsumen berinteraksi dengan influencer minimal sekali setiap harinya, sedangkan 35% berinteraksi dengan banyak influencer sekaligus. Dengan tingginya interaksi konsumen dengan influencer di media sosial, potensi brand untuk menarik perhatian konsumen pun semakin besar.

  1. Konten influencer lebih mudah diingat daripada iklan

Sebuah studi neurologi menemukan bahwa konten influencer 87% lebih mudah diingat daripada iklan. Bukan hanya itu, dampak emosional yang dihasilkan juga 277% lebih besar. Ini dapat disebabkan oleh kemampuan influencer dalam membawakan konten secara natural dan human dibandingkan dengan iklan. Mereka kerap kali menyisipkan promosi brand dalam konten seputar keseharian mereka. Konsumen pun menganggap influencer sebagai kerabat atau kenalan yang mereka percayai.

Baca juga: Perlukah Brand Bekerja Sama dengan �??Everyday People�?�?

Apakah statistik di atas menginspirasi Anda untuk memulai strategi influencer marketing untuk mencapai target di tahun 2022? Jangan lewatkan kesempatan ini dan tingkatkan awareness hingga sales Anda!

Partipost adalah social media influencer marketing platform yang menyediakan berbagai influencer marketing tools bagi brand untuk menjalankan campaign. Dengan lebih dari 700.000 Partiposters di seluruh Asia Tenggara, kami dapat membantu brand Anda terhubung dengan konsumen melalui influencer, khususnya nano influencer dan micro influencer yang memiliki engagement tinggi dengan audiens mereka. Hubungi kami dan diskusikan kebutuhan influencer marketing Anda bersama kami!

Contact Us