Media sosial terus menjadi salah satu platform paling penting bagi brand untuk menarik pelanggan. Mengerahkan strategi untuk meningkatkan social media presence merupakan salah satu cara esensial untuk mencapai kesuksesan brand.
Seperti apa tren media sosial yang diprediksikan untuk tahun 2023?
- Video pendek tetap akan diutamakan
Popularitas TikTok dan Instagram Reels masih akan meningkat di tahun 2023. Video pendek dapat memberi informasi, mendorong pelanggan mengambil tindakan, menciptakan hype, sekaligus menghibur. Karena itu, brand disarankan untuk terus memaksimalkan konten video pendek mereka untuk mencapai objektif seperti awareness hingga conversion.
- Authenticity semakin dicari
Dengan meningkatnya keinginan pengguna media sosial untuk melihat konten yang real, brand dituntut untuk beralih dari konten yang terlihat sempurna dengan editing yang sangat kompleks. Konten yang apa adanya dan relevan dengan kehidupan sehari-hari justru menjadi sangat diminati di media sosial.
Sebagai contoh, tren photo dump yang viral di media sosial Instagram yang memanfaatkan fitur �??Add Yours�?? di Story mengajak pengguna untuk membagikan momen alami dan autentik dari rutinitas mereka.
- Perubahan fungsi TikTok
Pada awalnya, TikTok hanya dianggap sebagai media sosial untuk berbagi konten dance atau voiceover. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa TikTok telah menjadi salah satu media sosial paling besar saat ini, dengan lebih dari 30 juta pengguna harian. Brand dan pengguna semakin beralih dari menggunakan TikTok untuk sekedar mirroring konten dari Instagram. Pada tahun 2023, TikTok akan semakin digunakan brand untuk membagikan konten hiburan dan konten ringan lainnya seperti tutorial dan lainnya.
Baca juga: TikTok Influencer atau Instagram Influencer?
- Interaksi yang lebih tinggi
Instagram baru-baru ini merilis fitur stiker reaction di Reels, sedangkan TikTok semakin mendorong penggunaan fitur stitching. Keduanya didasari pada pentingnya interaksi di media sosial. Adanya fitur-fitur ini membantu brand berinteraksi secara lebih sering dan lebih real dengan audiens mereka. Misalnya, brand dapat mengadakan sesi tanya jawab di reels, ataupun mengajak audiens untuk membuat video stitch untuk menanggapi konten yang mereka buat.
Baca juga: Prime Time Posting di Media Sosial, Jam Berapa Sih?
- Kombinasi UGC (user-generated content) dan IGC (influencer-generated content)
Brand yang dulunya mengedepankan konten dengan selebriti atau brand ambassador terkenal akan semakin memanfaatkan UGC dan IGC. UGC adalah konten yang dihasilkan oleh pelanggan brand, sedangkan IGC adalah konten yang dihasilkan influencer. Influencer ini dapat mengacu pada nano dan micro influencer dengan jumlah follower yang lebih sedikit di media sosial. Dengan memanfaatkan kedua jenis konten ini, brand dapat terlihat lebih trustworthy di mata audiensnya karena produk dan layanan mereka terbukti dapat digunakan dan dinikmati oleh everyday people atau orang biasa.
- Meningkatnya komunitas media sosial
Media sosial kini menjadi sarana bagi pengguna dengan minat yang sama untuk berkomunitas, bertukar pikiran, dan membagikan rekomendasi produk atau brand. Sebagai contoh, Anda dapat dengan mudah menemukan komunitas moms, foodies, pecinta skincare, dan banyak lagi. Brand yang mengetahui adanya komunitas seperti ini dapat selangkah di depan dan memanfaatkan komunitas ini untuk menyebarkan awareness secara cepat.
Baca juga: Mengenal Community Marketing Sebagai Strategi untuk Brand
- Personalisasi yang tinggi
Personalisasi merupakan sesuatu yang dapat diterapkan oleh brand di iklan media sosial mereka. Kini, platform media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Meta sudah semakin canggih, dan brand dapat melakukan targeting yang sangat spesifik terhadap audiens yang ingin mereka jangkau. Algoritma media sosial juga membantu pengguna mendapat rekomendasi konten dan produk yang sesuai dengan yang mereka cari. Dengan tingginya personalisasi yang dapat dilakukan di media sosial, semakin banyak pengguna akan memanfaatkannya sebagai sarana mencari produk dan layanan yang mereka butuhkan.
Tingkatkan Strategi Media Sosial dengan Partipost
Itulah tren media sosial yang dapat dimanfaatkan oleh brand memasuki tahun 2023. Influencer marketing terus menjadi strategi tepat bagi brand yang ingin menjangkau audiens baru serta mempertahankan audiens lama karena tingginya rasa percaya yang dimiliki pengguna media sosial terhadap influencer, khususnya dari level nano dan micro.
Influencer marketing solution dari Partipost dapat membantu Anda memaksimalkan strategi marketing di tahun 2023 dengan 850.000+ influencer di Asia Tenggara. 3.500+ brand telah mempercayakan Partipost sebagai solusi influencer marketing mereka. Mulailah hari ini!