Sejarah Awal Influencer Marketing
Meskipun istilah influencer marketing mulai terkenal pada awal tahun 2010an, namun strategi ini telah ada selama ribuan tahun. Pada tahun 105 SM, popularitas pertarungan gladiator di Kekaisaran Romawi, membuka jalan bagi munculnya influencer marketing. Para gladiator yang sukses menggunakan popularitas mereka untuk mempromosikan produk seperti anggur dan minyak.
Baca Juga: Cara Memanfaatkan Influencer Marketing untuk Sukseskan Produk Baru Anda
Maju ke abad 18, seorang pengrajin tembikar di Inggris juga menggunakan strategi influencer marketing. Josiah Wedgwood memukau Ratu Charlotte peralatan makan tembikarnya, sehingga meraih royal endorsement dan gelar “Potter to Her Majesty”. Inilah yang memengaruhi kesuksesan brand Wedgwood dan meningkatkan penjualannya secara signifikan.
Lalu, pada tahun 1930-an, influencer marketing memanfaatkan pengaruh tokoh fiksi. Campaign iklan Coca Cola memperkenalkan Santa Claus sebagai simbol kegembiraan selama masa depresi ekonomi. Iklan ini membuktikan bahwa konsumen cenderung menyukai produk dan brand ketika dipromosikan oleh figur yang mereka sukai.
Influencer Marketing Seiring Hadirnya Media Sosial
Pada awal tahun 2010an, brand mulai melakukan kolaborasi dengan selebritas karena mereka memiliki pengaruh dan daya tarik besar terhadap brand image, contohnya Dian Sastrowardoyo untuk L’Oreal. Namun, perkembangan digital mengakibatkan strategi celebrity endorsement semakin kurang efektif karena berkurangnya kepercayaan konsumen terhadap kejujuran selebritas.
Munculnya media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram, menimbulkan fenomena baru. Orang biasa dapat menjadi influencer meraih popularitas dan membangun komunitas penggemar atau followers, melalui konten yang menarik dan berinteraksi dengan audiens di platform media sosial tersebut.
Dibandingkan dengan selebritas, influencer merupakan orang biasa yang mengunggah konten tentang kehidupan mereka. Relevansi dan autentisitas konten influencer, yang membuat tingkat kepercayaan audiens terhadap mereka sangat tinggi. Oleh karena itu, influencer memiliki kemampuan untuk memengaruhi keputusan pembelian audiens mereka. Maka tidak heran, semakin banyak brand ingin memanfaatkan pengaruh influencer.
Baca Juga: 5 Tips Memilih Influencer yang Tepat Untuk Campaign Brand Anda
Influencer Marketing Saat ini
Kondisi industri influencer marketing saat ini sangat menjanjikan, diperkirakan dapat menembus USD 21,1 Milyar untuk tahun 2023. Sebagai penggambaran untuk influencer marketing di beberapa tahun terakhir, berikut data-datanya:
- Industri influencer marketing platform berhasil meraih USD 15,1 Miliar di 2023.
- Sebanyak 25% brand secara global mengalokasikan sekitar 10-20% dari anggaran pemasaran mereka untuk kegiatan influencer marketing.
- Influencer marketing menunjukkan ROI sebanyak 11 kali lipat dibandingkan dengan strategi pemasaran lainnya.
- Sebanyak 86% pengguna media sosial di Asia Pasifik lebih menyukai konten influencer dibandingkan konten brand, karena lebih relevan dan autentik.
- Survei menunjukkan 54.4% responden setuju bahwa nano influencer memiliki pengaruh terbesar terhadap keputusan pembelian mereka. Dikarenakan followers nano influencer merupakan teman dan keluarga, dan 92% konsumen lebih mempercayai rekomendasi dari orang-orang terdekat.
Prospek Influencer Marketing di Tahun 2024
1. Peran Nano dan Micro Influencer Semakin Signifikan
Meskipun mega influencer memiliki jangkauan yang lebih besar, akan tetapi micro dan nano influencer memiliki pengaruh yang besar. Ini disebabkan oleh engagement rate (ER) micro dan nano influencer yang lebih tinggi, dibandingkan mega influencer. Selain itu, budget untuk micro dan nano influencer juga relatif terjangkau di antara level yang lain. Hal ini dapat berpeluang meningkatkan ROI kampanye influencer marketing Anda.
Baca Juga: Cara Terbaik Mengukur ROI untuk Campaign Influencer Marketing
2. Autentisitas dan Keterlibatan Secara Sosial
Beberapa tahun terakhir, perilaku konsumen semakin menekankan pentingnya autentisitas dari brand. Konsumen saat ini tidak hanya membeli produk, namun mereka juga ingin mendukung brand yang memiliki tujuan dan nilai yang sejalan dengan nilai pribadi mereka.
Maka untuk tahun 2024, kami memprediksi bahwa influencer akan cenderung menonjolkan autentisitas, serta terlibat dalam kampanye yang mendukung gerakan-gerakan sosial. Dengan menghubungkan brand dengan nilai-nilai sosial, Anda juga dapat membangun kepercayaan konsumen menjadi lebih kuat.
3. Pertumbuhan Platform Influencer Marketing
Pasar platform influencer marketing diprediksi akan mencapai angka USD 22,2 Miliar pada tahun 2025, menandakan pertumbuhan yang pesat dalam industri ini. Adapun platform influencer marketing yang ternama di Asia adalah Partipost.
Partipost bukan hanya sekadar platform, tetapi partner bagi brand dalam menjalankan kampanye influencer marketing. Berikut beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan dengan menggunakan Partipost:
- Partipost membantu brand menemukan dan memilih influencer yang sesuai dengan kriteria kampanye Anda.
- Melalui fitur dashboard campaign manager, Partipost memungkinkan brand untuk memantau perkembangan kampanye secara langsung.
- Partipost tidak hanya membantu dalam pelaksanaan campaign, tetapi juga mengumpulkan data post-campaign. Dengan ini, Anda dapat melakukan evaluasi dan penyesuaian untuk campaign berikutnya.
Lebih dari 6000 brand di delapan negara Asia telah memilih Partipost sebagai solusi terpercaya untuk mempermudah kegiatan kampanye influencer marketing mereka. Hubungi Partipost dan rasakan kemudahan menjalankan strategi influencer marketing hari ini!