Baru-baru ini, media sosial sempat dihebohkan dengan masalah Rachel Vennya, seorang mega influencer yang sudah dikenal banyak brand maupun warganet. Bahkan, dalam perkembangan terkini, Rachel Vennya menonaktifkan akun Instagram, yang merupakan platform utama Rachel dalam membuat konten.
Secermat apapun brand dalam memilih influencer, tidak bisa dipungkiri bahwa influencer manapun bisa saja terkena masalah yang mempengaruhi reputasinya seperti kasus Rachel Vennya. Jadi, sebagai brand, apa sih yang harus dilakukan ketika hal tidak terduga seperti ini terjadi? Simak caranya di bawah ini!
Masalah bisa menimpa influencer manapun. Anda tetap memiliki kendali untuk segera memilih apakah ingin meneruskan kerjasama dengan mereka atau tidak. Meski cepat, bukan berarti keputusan tersebut harus diambil dengan terburu-buru, ya! Pikirkan kembali dampak dari masalah tersebut pada brand Anda.
Coba untuk mengevaluasi skala dari masalah yang terjadi. Apakah hanya masalah kecil yang disebabkan oleh kesalahpahaman dan bisa dipecahkan dalam waktu singkat? Atau influencer Anda telah membuat kesalahan yang sangat mengubah image-nya di mata publik?
- Jadilah transparan
Dalam menjalankan influencer campaign, tentu tidak sedikit dari audiens Anda yang dapat mengaitkan brand Anda dengan influencer tersebut. Luangkan waktu untuk mengkomunikasikan statement pada audiens Anda terkait masalah yang terjadi. Anda bisa melakukannya dalam bentuk teks maupun video. Beberapa poin yang bisa Anda sampaikan di antaranya:
- Nyatakan brand values yang Anda pegang
- Akui adanya kerjasama dengan influencer tersebut
- Tekankan bahwa Anda pun kecewa dan tidak mendukung perilaku atau tindakan influencer tersebut, khususnya yang bertentangan dengan brand values
- Ekspresikan dukungan bagi pihak yang dirugikan (jika ada)
- Jika perlu, umumkan keputusan Anda terkait kelanjutan kerjasama dengan influencer tersebut
- Alihkan perhatian audiens
Jika kolaborasi yang sedang Anda lakukan bersama influencer merupakan highlight penting dalam marketing campaign Anda, kini saatnya kembali melakukan brainstorm strategi baru yang bisa Anda jalankan. Dengan begitu, audiens tidak akan terpaku pada isu influencer tersebut dan tetap bisa mendapatkan brand experience yang menarik dari Anda.
Baca juga: Berbagai Macam Ide Campaign Marketing yang Menarik
- Jangan lupakan audiens dari sang influencer
Jika influencer Anda terbukti melakukan perbuatan yang kurang berkenan, brand Anda memang dapat memutuskan hubungan dengan influencer tersebut. Tapi, ini tidak berarti Anda harus melepaskan audiens yang mereka miliki, karena audiens tersebut bisa menjadi target market yang menjanjikan! Pastikan Anda tetap menyusun strategi alternatif untuk mencapai mereka.
- Mulai cari influencer lain
Tips berikutnya berhubungan dengan poin sebelumnya. Anda bisa mencari influencer baru dengan niche yang mirip dengan influencer Anda terdahulu. Meski influencer Anda yang sebelumnya memiliki reach dan engagement yang kuat, tidak berarti Anda tidak bisa membuat campaign baru yang sama suksesnya! Untuk mempermudah, Anda juga bisa menggunakan fitur Advanced Filtering di Partipost untuk menemukan influencer yang sesuai dengan kriteria spesifik Anda.
Baca juga: 5 Pertanyaan yang Wajib Brand Tanyakan Sebelum Memilih Influencer Marketing Solution
Saat memilih influencer lain untuk diajak bekerja sama, tentu tidak ada jaminan bahwa influencer tersebut 100% bebas dari isu di kemudian hari. Selalu ingat bahwa influencer campaign hanyalah satu strategi dari keseluruhan brand dan tidak mendefinisikan keseluruhan brand experience dari konsumen bersama dengan Anda!
Partipost telah membantu menghubungkan 800+ brand dengan influencer yang tepat. Dengan influencer marketing solution kami, Anda tidak perlu meluangkan effort yang terlalu besar untuk mencari, mem-filter, dan menghubungi influencer. Ayo buat campaign yang lebih efektif bersama kami! Kini, kami juga siap membantu Anda membuat campaign di Singapura, Taiwan, Malaysia, dan Filipina!