Nano Influencer dikategorikan sebagai seseorang yang hanya memiliki followers instagram di bawah 10,000. Mereka termasuk sebagai Influencer yang memiliki followers sedikit dan dilihat sebagai orang biasa yang memiliki pendapat yang jujur, seperti layaknya rekomendasi dari seorang teman ke teman sepermainannya.
Menurut Sapna Maheshwari Business Reporter dari New York Times, tren mengenai nano influencer sudah populer di Amerika Serikat sejak beberapa tahun lalu. Sapna melihat bahwa nano influencer memiliki kedekatan personal, sehingga dengan mudah dapat mempengaruhi keputusan/cara berpikir para followersnya. Menjadikan nano influencer sebagai digital partner juga memiliki keuntungan tersendiri bagi brand, mereka memiliki bayaran yang relatif murah atau bahkan hanya dibayar dengan produk yang mau dipasarkan.
Lalu, bagaimana dengan tren marketing nano influencer di Indonesia? Saat ini mulai banyak brand yang menggunakan buzzers melalui media sosial ataupun campaign honest review melalui e-commerce. Dalam webinar ini, kita akan membahas mengenai nano influencer sebagai tren baru di dunia influencer marketing dengan narasumber yang menarik.
Rangkuman Webinar
Austino Bantrang Wibowo, sebagai influencer marketing strategist dari Partipost Indonesia, mengartikan nano influencer sebagai everyday people, orang biasa yang aktif di media sosial, mereka memiliki lingkaran followers yaitu keluarga, rekan kantor, dan teman sepermainan. Kedekatan mereka dengan followernya menciptakan tingkat kepercayaan yang tinggi, sehingga setiap rekomendasi untuk barang, makanan ataupun minuman dapat lebih cepat tersebar dari cerita mulut ke mulut (word of mouth). Sebagai tambahan data dari BCG Analysis, Driving Word of Mouth Advocacy Among Business Executives, menunjukkan bahwa 90% konsumen lebih percaya untuk membeli barang rekomendasi dari orang - orang yang mereka kenal.
Marvin Ade Santoso, sebagai co-founder dari Connectpedia, menambahkan nano influencer ini juga dapat digunakan oleh brand untuk menargetkan konsumen yang lebih tersegmentasi. Sebagai contohnya berdasarkan usia, hobi, persona maupun sosial ekonomi status. Pemilihan nano influencer yang tepat dapat membantu brand untuk meningkatkan brand awareness dan penjualan.
Keduanya setuju bahwa penggunaan nano influencer di Indonesia ini sudah sangat signifikan untuk membantu brand menyebarkan informasi seputar iklan, promosi dan campaign. Pilihan platform untuk menyebarkan informasi juga dapat dilakukan di media sosial yang sedang viral, seperti Instagram, Facebook, TikTok, Twitter, dan Youtube.
Marvin memberikan tips bagaimana cara efektif saat menggunakan nano influencer:
- Pertama, menjalankan campaign dengan metode soft selling, menggunakan pengalaman nano influencer saat membeli produk brand dan mengarahkan mereka untuk memberikan honest review mengenai produk brand, sehingga pesan yang diberikan dapat diterima dengan baik oleh lingkaran mereka.
- Kedua, menggunakan lebih dari 50 nano influencers agar mendapatkan hasil yang maksimal, jangan lupa untuk menggunakan macro atau mega influencer sehingga berita yang disebarkan dapat diterima oleh jangkauan target konsumen yang lebih luas, kemudian disambung dengan penyebaran rekomendasi dari kerabat terdekat untuk memicu sifat penasaran mereka terhadap produk brand.
Untuk mendapatkan insight secara lengkap, dapat langsung mengakses video June Webinar Partipost di sini.
Kesempatan untuk Berkolaborasi
Kami menyediakan solusi di mana brand dapat mengakses platform untuk kebutuhan Influencer Marketing dengan proses end-to-end, seperti mengatur budget, brief campaign, dan terhubung dengan Nano Influencer (Everyday People). Tujuannya, Nano Influencer menyebarkan informasi mengenai produk brand di dalam lingkaran follower mereka.
Pelajari bagaimana platform Partipost dapat membantu untuk mengerjakan campaign brand Anda dengan mengoptimalkan penyebaran informasi melalui rekomendasi mulut ke mulut dengan tujuan meningkatkan kepercayaan audiens terhadap produk Anda!
