Mau membuat campaign bersama influencer? Jika Anda berkonsultasi dengan penyedia jasa influencer marketing platform atau agency, kemungkinan besar, Anda akan mendapat pertanyaan berikut ini:
Kategori influencer mana yang mau Anda gunakan?
Influencer kerap dikelompokkan berdasarkan tier atau tingkatan mereka. Tier ini ditentukan berdasarkan jumlah pengikut yang mereka miliki di media sosial. Dari jumlah pengikut yang terkecil hingga terbesar, influencer dikategorikan ke dalam nano, micro, macro, dan mega. Lantas, seperti apa perbedaan dari masing-masing tier influencer tersebut? Dan mana yang paling dibutuhkan oleh brand Anda? Mari simak penjelasannya di bawah ini!
- Nano influencer
Nano influencer adalah influencer dengan jumlah pengikut paling sedikit di antara tier lainnya, yaitu kurang dari 5 ribu. Namun, nano influencer justru menjadi salah satu andalan marketer dalam menjalankan influencer campaign.
Nano influencer merupakan everyday people atau orang biasa yang kebanyakan followers-nya di media sosial merupakan keluarga dan sahabat yang mereka kenal baik. Karena itu, konten mereka memiliki tingkat relevansi tinggi dengan audiens dan cenderung lebih dipercaya.
Tidak heran, nano influencer memiliki engagement rate paling tinggi di antara tier lainnya, yakni 7-10%. Jika Anda ingin mempromosikan produk Anda melalui nano influencer, Anda berpeluang besar untuk mencapai objektif seperti awareness, interest, hingga sales.
Baca juga: Nano Influencer Sebagai Tren Baru di dunia Influencer Marketing
Partipost juga punya banyak komunitas influencer, lho! Mulai dari komunitas travel, moms, dan masih banyak lagi. Yuk, gabung ke Partipost sekarang juga!
- Micro influencer
Berikutnya, terdapat micro influencer atau influencer dengan 5.000 - 30.000 pengikut. Micro influencer biasanya membuat konten dari niche tertentu yang sangat relevan dengan pengikut mereka (contoh: food influencer, beauty influencer, dan lain-lain), sehingga engagement rate mereka pun cukup tinggi, yaitu 3-5%.
Selain itu, karena jumlah pengikut yang tidak terlalu banyak, micro influencer masih menyempatkan diri untuk berinteraksi dengan lingkup sosial mereka melalui konten interaktif, balasan komentar, dan dan direct message.
- Macro influencer
Satu tingkat di atas micro, ada macro influencer, yang memiliki 30.000 - 100.000 pengikut. Banyak blogger, content creator, dan KOL merupakan macro influencer. Jika Anda memiliki budget yang lebih besar, namun masih enggan berkolaborasi dengan mega influencer karena terlalu mahal, Anda bisa mencapai reach tinggi dengan macro influencer.
Meski engagement rate mereka tidak terlalu tinggi yaitu 1-3%, Anda dapat meningkatkan brand awareness secara luas. Anda juga dapat mengkombinasikan macro influencer dengan nano dan micro influencer untuk hasil yang lebih signifikan!
Baca juga: Lebih Mudah Eksekusi Influencer Marketing dengan Partipost
- Mega influencer
Tingkat tertinggi dalam kategori influencer adalah mega influencer dengan pengikut lebih dari 100.000 hingga jutaan. Mega influencer dapat dianggap setara dengan selebriti. Kini, semakin banyak selebriti dari industri hiburan seperti perfilman, musik, dan modelling juga mendalami bidang influencer.
Baca juga: Jumlah Follower Influencer: Penting atau Tidak? Simak Faktanya!
Karena jumlah pengikut yang sangat banyak serta pengalaman yang cukup lama dalam niche-nya, mega influencer biasanya memasang harga yang sangat tinggi sehingga hanya brand tertentu yang dapat bekerja sama dengan mereka. Karena sudah sangat dikenal audiens, mereka bermanfaat untuk meningkatkan awareness dan reputasi brand, namun engagement rate mereka cukup rendah (sekitar 1%) karena audiens yang sangat luas.
Setelah mengenal perbedaan masing-masing tier, apa Anda sudah menentukan influencer mana yang lebih dibutuhkan brand Anda? Konsultasikan kebutuhan influencer marketing Anda dengan Partipost! Temukan influencer yang paling sesuai dengan brand dan objektif Anda dan jalankan campaign dengan 700.000+ influencer kami di Asia Tenggara. Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut!