Dalam dunia brand dan marketing, ada tiga istilah yang tidak asing, yakni influencer, content creator, dan KOL. Hal ini karena brand sering menjalin kerja sama dan kolaborasi dengan individu dari tiga profesi tersebut.
Meski istilah influencer, content creator, dan KOL sudah tidak asing lagi, apa kamu tau perbedaan dari ketiga profesi tersebut? Lalu, jika kamu adalah seorang content creator yang aktif membuat konten dan bekerja sama dengan brand di media sosial, apakah kamu termasuk influencer, content creator, atau KOL? Yuk, kita bahas perbedaan ketiganya di bawah ini!
1. Definisi Influencer
Influencer berasal dari kata dasar influence yang berarti pengaruh. Menurut Ryan dan Jones dalam buku Understanding Digital Marketing, influencer diartikan sebagai orang-orang yang memiliki pengaruh yang besar di media sosial. Di dunia marketing, influencer memiliki kemampuan untuk memengaruhi orang lain dalam mengambil keputusan untuk membeli produk brand, termasuk orang-orang yang merupakan target market dari brand.
Jangkau target market secara lebih efektif dengan berkolaborasi bersama influencer. Cek Partipost sekarang dan cari influencer yang sesuai dengan kebutuhan brand kamu!
Bagaimana Cara Influencer Memengaruhi Followers?
Influencer bisa memengaruhi followers karena mereka memiliki beberapa hal di bawah ini:
1. Hubungan yang erat dengan audiens
Influencer memiliki hubungan yang erat dengan audiens karena mereka secara konsisten membangun interaksi dan engagement yang kuat di platform media sosial, tempat mereka mem-posting konten. Faktanya, survey dari Matter Communications menemukan bahwa 61% responden mempercayai konten yang dipromosikan oleh influencer. Sementara, hanya 38% responden memercayai konten promosi brand.
2. Keahlian dalam niche tertentu
Selain memiliki hubungan yang erat dengan audiens, influencer juga dikenal sebagai seseorang yang ahli dalam bidang tertentu. Oleh karena itu, pendapat influencer dianggap kredibel atau dapat dipercaya. Contohnya, beauty influencer dianggap memiliki wawasan yang mendalam tentang dunia beauty, sehingga brand beauty cenderung mencari beauty influencer untuk mempromosikan produk kosmetik atau skincare mereka.
2. Definisi Content Creator
Kamu pasti tidak asing lagi dengan istilah yang satu ini, kan? Terutama, dengan maraknya penggunaan media sosial di zaman sekarang, banyak orang menyebut dirinya sebagai content creator. Bahkan, content creator sudah menjadi profesi yang cukup diminati.
Pada dasarnya, content creator memiliki kesamaan dengan influencer dalam beberapa aspek. Content creator dan influencer sama-sama aktif di media sosial dan dikenal lewat konten yang mereka buat. Konten ini bisa berupa foto, video, musik, film singkat, gambar, dan masih banyak lagi. Namun, tidak semua content creator membangun hubungan atau engagement dengan audiens mereka dan bekerja sama dengan brand juga tidak selalu menjadi prioritas mereka. Content creator biasanya lebih fokus membuat konten saja.
3. Definisi Key Opinion Leader (KOL)
Key Opinion Leader (KOL) mungkin jadi istilah yang tidak sepopuler kedua istilah sebelumnya. KOL adalah individu yang pendapatnya bisa berpengaruh besar terhadap produk atau brand. Dari definisi tersebut, KOL sekilas mirip dengan influencer. Namun, keduanya berbeda, loh. Perbedaan tersebut bisa dilihat di bawah ini:
1. Platform yang Digunakan
Influencer umumnya lebih aktif di platform media sosial, sedangkan KOL menggunakan platform yang lebih luas, mulai dari media sosial hingga media massa seperti televisi, radio, dan media cetak.
2. Kredibilitas
KOL biasanya adalah individu yang memiliki kualifikasi profesional dalam niche-nya, sehingga dianggap kredibel untuk memberikan pendapat. Misalnya, seorang chef terkenal bisa menjadi KOL di bidang food and beverage atau orang yang ahli dalam dunia teknologi bisa menjadi KOL di bidang gadget dan technology.
Di sisi lain, kredibilitas influencer biasanya diperoleh dari kepercayaan para audiens yang telah mengikuti influencer tersebut selama beberapa waktu dan setuju bahwa konten yang influencer bagikan adalah konten yang terpercaya. Contohnya, seseorang yang tidak memiliki background di bidang masak-memasak, tetapi sering membagikan konten terpercaya soal rekomendasi makanan bisa saja dianggap sebagai seorang food influencer.
3. Reward untuk Review
Berbeda dengan influencer, KOL biasanya tidak menerima reward untuk review yang mereka buat karena mereka biasanya sudah memiliki profesi di bidang spesifik yang mereka tekuni.
4. Hubungan dengan Audiens
Sama dengan content creator, KOL biasanya tidak mengutamakan hubungan dengan audiens mereka. Hal tersebut hanya dianggap sebagai bonus di luar profesi yang mereka miliki. Sebaliknya, bagi influencer, hubungan dengan audiens menjadi faktor penting untuk menentukan kesuksesan influencer.
Baca juga: KOL dan Influencer, Apa Sih Bedanya?
Jadi, Kamu yang Mana, nih?
Setelah mengetahui perbedaan ketiga profesi di atas, apakah kamu termasuk influencer, content creator, atau KOL?
Mau membangun hubungan dengan audiens dan belajar jadi influencer di media sosial? Ayo bergabung ke Partipost, influencer marketing platform yang telah dipercaya oleh lebih dari 800 brand! Tanpa minimal jumlah followers, kamu sudah bisa bekerja sama dengan berbagai brand ternama. Download aplikasi Partipost dan jadilah bagian dari komunitas 550.000+ influencer!