Saat pandemi COVID-19 terus berlanjut, memaksa industri-industri di seluruh dunia harus bisa mengubah strategi marketing mereka agar bisa bertahan di masa pandemi ini. Strategi marketing di era New Normal memiliki perbedaan yang mendasar dengan strategi marketing sebelum era COVID-19. Perbedaannya terletak pada bagaimana cara berinteraksi antara bisnis dan customer. Bila di era sebelum COVID-19 setiap bisnis bisa lebih mudah melakukan kegiatan marketing baik offline seperti hadir di lokasi yang ramai dan padat, event launching, promosi menggunakan tester atau membagikan brosur di jalan.
Perubahan landscape customer, dimana kita harus bisa lebih fokus kepada kepercayaan pelanggan terhadap bisnis kita. Banyak yang menilai bahwa kembali pada strategi digital marketing adalah salah satu jalan terbaik dimasa yang sekarang untuk mengambil manfaat dari meluangkan waktu ini untuk menyusun strategi jangka pendek maupun jangka panjang.
Disini kami ingin berbagi beberapa strategi marketing digital yang dapat dilakukan saat masa New Normal agar bisa membantu para marketers yang ingin baru saja mencoba strategi berikut ini.?�
1. Memahami Perubahan Perilaku Konsumen
Dalam studi Nielsen mengatakan, sejak diberlakukannya imbauan tetap di rumah untuk mencegah penyebaran Covid-19, sekitar 30% konsumen merencanakan untuk berbelanja secara online. Sementara konsumen yang lebih menghabiskan waktu untuk penggunaan website mendapat angka 19,7%.
Paid Search
Pencarian berbayar adalah metode marketing mesin pencarian yang sangat penting. Ketika memutuskan untuk berbelanja secara online, Google akan melaporkan bahwa pengguna menghabiskan banyak waktu browsing apa yang sedang mereka butuhkan.?�
Pengiklan dapat menempati kata kunci tertentu dalam kampanye iklan dan memasang iklan, yang akan mengarahkan pengguna ke penawaran yang sesuai, yang ditampilkan untuk kata kunci ini. Paid search dapat menetapkan anggaran tertentu yang harus dibayar berdasarkan tingkat klik, berapa kali halaman dikunjungi, atau pembelian.?�
Tujuan paid search adalah meningkatkan lalu lintas dan meningkatkan rasio konversi, yaitu mencapai tingkat pengembalian atas nilai investasi per-klik tertinggi. Bagi para marketers, salah satu aspek istimewanya menggunakan paid search adalah aktivitas pengguna bisa diukur melalui penelusuran berbayar. Hal ini memungkinkan untuk menetapkan anggaran iklan tertentu untuk kata kunci tertentu sehubungan dengan item yang terjual, yaitu penjualan.?�
Paid Social
Perlu dicatat bahwa semua generasi beralih ke media sosial untuk tetap terhubung selama masa karantina di rumah saja saat pandemi berlangsung. Penelitian oleh?�GlobalWebIndex menemukan peningkatan 27% dalam penggunaan media sosial di antara Gen Z, 30% di kalangan Milenial, 29% di antara Generasi X, dan 15% di antara Generasi Boom. Facebook juga melaporkan peningkatan penggunaan 70% di seluruh keluarga aplikasinya sejak krisis melanda.
Dengan adanya data tersebut, sangat perlu bagi Marketers untuk mulai masuk ke strategi periklanan yang menarik perhatian pengiklan dengan nama paid social. Dilihat dari media sosial terbesar seperti Facebook dan Instagram, paid social adalah jenis iklan baru yang memungkinkan pengiklan untuk menargetkan individu tertentu berdasarkan kesukaan mereka berdasarkan jenis kelamin, usia, kesukaan, dan minat mereka. Mengingat Facebook dan Instagram memiliki lebih dari 3 miliar pengguna yang bergabung dan lebih dari 24 miliar kunjungan bulanan, jelas mengapa pengiklan sangat bersemangat dengan pertumbuhan paid social.?�
Berbeda dengan iklan hanya menggunakan teks yang biasanya terlihat pada pencarian berbayar, iklan media sosial memungkinkan pengiklan untuk menampilkan iklan visual yang sangat membantu meningkatkan rasio klik dan interaksi dari pengguna. Bahkan, pengiklan juga memiliki opsi untuk memungkinkan pengguna berkomentar dan menyukai iklan mereka, sama seperti mereka akan berinteraksi dengan konten yang tidak berbayar.
Tingkat interaksi ini dari pengguna yang membuat pembayaran sosial sangat berbeda dari model iklan lainnya. Selain memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan iklan, iklan ini juga berbaur dengan konten organik yang membuat mereka tidak terlalu mengganggu pengguna akhir.
2. Pergunakan kesempatan ini untuk "Talk to your customer in a different way�?�
Jangan lupa dengan brand awareness, sekarang adalah peluang besar untuk menjangkau dan memulai dialog dengan target audiens. Cara Anda berbicara dengan audiens akan memiliki dampak yang besar bagi brand Anda. Banyak bisnis yang telah menghubungi kliennya untuk memberi tahu bahwa cara mereka dapat membantu pada kondisi sekarang, tentu saja ini sangat tergantung pada industri apa:
- Seperti yang kita tahu dengan himbauan untuk tetap di rumah saja, banyak tempat gym dan tempat les telah membuat kelas secara online dan banyak brand telah memposting tutorial secara gratis di media sosial agar para audiens yang melihat bisa mengikutinya di rumah dan tentu akan sangat membantu sebagian orang.
- Menciptakan layanan delivery, karna di situasi yang seperti sekarang para marketers harus bisa memahami kebutuhan konsumen agar lebih mudah diakses oleh mereka yang terisolasi di rumah.
- Banyak brand B2C yang mengubah email marketing mereka untuk mengirim newsletter.?�
3. Engage dengan konsumen kamu melalui sosial media
Media sosial masih merupakan media yang tidak terpisahkan untuk berkomunikasi dengan pelanggan atau calon audiens Anda. Para pelanggan tidak hanya berinteraksi dengan konten yang Anda posting tetapi juga memperlakukannya sebagai salah satu media untuk menyampaikan kekhawatiran mereka. Faktanya, 34% pelanggan telah menggunakan media sosial untuk menanyakan pertanyaan terkait layanan. 47% dari mereka bahkan menganggapnya sebagai saluran yang efektif untuk layanan pelanggan.
Jadi, ketika berkomunikasi dengan pelanggan di media sosial, Anda harus menanganinya dengan sangat hati-hati. Akan ada situasi di mana pelanggan ada yang marah atau menulis sesuatu yang buruk di media sosial tentang brand Anda. Bagaimanapun Anda harus merespon, jangan abaikan komentar tersebut. Coba untuk bersikap responsif agar masalah tidak semakin luas. Jangan bersikap defensif dalam pendekatan Anda dengan pelanggan. Sebaliknya, bersikaplah empatik dan tunjukkan kepedulian yang tulus terhadap tujuan mereka.
4. Gunakan Influencer Marketing
Influencer marketing adalah salah satu strategi pemasaran dimana perusahaan mengajak influencer bekerja sama untuk meningkatkan brand awareness dan penjualan sesuai dengan target pasar yang ditentukan. Influencer marketing juga masih menjadi bagian dari native advertising, yang dimaksud sebagai konten berbayar yang ditampilkan dalam bentuk, fungsi, dan kualitas yang tak kalah baik. Lalu apa saja sih keuntungan menggunakan influencer marketing?
Dengan menggunakan influencer marketing adalah strategi marketing yang perlu dicoba di masa new normal, karena selain meningkatkan brand awareness serta menciptakan word of mouth, strategi ini bisa dilakukan dan dipantau secara digital. Gimana caranya? Serahkan saja ke Partipost, kami menyediakan lebih dari puluhan ribu user mulai dari everyday people hingga micro influencer yang siap membantu menyuarakan brand ada lebih luas di media sosial dengan kategori sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda agar tepat sasaran.?�