Blog
文章

7 Hal yang Brand Harus Tau Sebelum Bekerja Sama dengan Influencer

Vanessa
October 6, 2023
August 13, 2024

Dalam dunia digital saat ini, influencer marketing kian mendominasi strategi pemasaran berbagai brand. Namun, kesuksesan influencer marketing tidak hanya terletak pada jumlah followers atau tingkat engagement, melainkan juga pada hubungan yang terjalin antara brand dan influencer itu sendiri. Komunikasi yang baik antara kedua pihak menjadi kunci untuk membangun hubungan yang harmonis dan memastikan campaign berjalan dengan efektif dan mencapai objective yang ditentukan.

Baca Juga: Cara Menerapkan Viral Marketing Agar Campaign Sukses

Oleh karena itu, penting bagi brand untuk memahami perspektif influencer. Hal ini bertujuan sebagai panduan dalam membangun hubungan yang baik dengan para influencer. Dengan demikian, brand dapat mempersiapkan diri dengan lebih matang sebelum melaksanakan strategi influencer marketing.

Menurut para influencer, berikut adalah tujuh hal yang perlu dipahami oleh brand:

1. Buat Brief Konten yang Detail, Tapi Fleksibel

Source: Freepik


Penting untuk memberikan panduan yang jelas kepada influencer tentang apa yang Anda inginkan. Namun, jangan terlalu kaku. Berikan ruang bagi influencer untuk mengekspresikan diri dan menciptakan konten yang sesuai dengan personal branding mereka.

2. Ketahui Target Pasar dan Pilih Influencer dengan Niche yang Selaras
Sebelum bekerja sama dengan influencer, Anda harus memiliki gambaran yang jelas tentang target pasar. Hal ini akan memudahkan Anda dalam menemukan influencer yang sesuai dengan kebutuhan brand Anda, sehingga pesan konten tersampaikan dengan baik dan menghasilkan engagement yang optimal.

Baca Juga: 5 Tips Memilih Influencer yang Tepat Untuk Campaign Brandmu

3. Percayakan Konten Kepada Influencer

Influencer telah membangun hubungan dan kedekatan khusus dengan audiens mereka selama bertahun-tahun. Melalui konten-konten sebelumnya, mereka telah memahami apa yang membuat audiens tertarik dan bagaimana cara penyampaian terbaik kepada audiens. 

Source: Freepik


Sehingga, ketika influencer diberi kebebasan dalam menciptakan konten, mereka dapat membuat sesuatu yang tidak hanya sesuai dengan karakter dan personal branding mereka, tapi juga sesuatu yang akan menyentuh perasaan dengan audiens mereka.

4. Tunjukan Authenticity Influencer dalam Konten 

Seperti influencer, pengikut dari influencer juga mengenal mereka dengan baik, termasuk gaya dan cara mereka berbicara. Sebagai saran, hindari menulis caption secara detail bagi influencer. Sebaliknya, berikan poin-poin yang perlu disampaikan dengan menggunakan tone of voice khas dengan influencer tersebut. Hasilnya, pesan yang disampaikan akan lebih efektif dan terasa lebih otentik. Sebab, audiens tidak akan merasakan bahwa mereka sedang melihat konten promosi.

5. Personalisasikan Pesan Kepada Influencer

Influencer akan merasa lebih dihargai apabila, brand mengajak influencer untuk berkolaborasi dan menyampaikan pesan dengan menyebut nama influencer secara langsung dan ceritakan dari mana Anda mengetahui influencer tersebut. 

Menggunakan pendekatan personal ini tidak hanya meningkatkan kepercayaan dan keterbukaan antara brand dan influencer, tetapi juga memastikan bahwa komunikasi Anda dilihat sebagai otentik dan tulus. 

6. Tenggat Waktu yang Realistis 

Source: Freepik


Setiap konten yang dihasilkan oleh influencer memerlukan perencanaan, ideation, hingga eksekusi yang matang. Dengan memberikan batas waktu yang realistis, dalam hal ini minimal dua minggu, Anda tidak hanya memberikan kesempatan kepada influencer untuk merencanakan dan menyusun konten dengan baik, tapi juga memastikan bahwa hasil yang diberikan adalah konten berkualitas dan berpotensi memberikan engagement yang optimal.

Baca Juga: Metrik yang Wajib Dilihat Brand Saat Memilih Influencer

7. Hindari Perfeksionisme Berlebih dalam Mengkritik Konten Influencer

Ketika Anda berkolaborasi dengan seorang influencer, tentu saja Anda menginginkan konten yang benar-benar sesuai dengan kriteria dan visi brand Anda. Namun, dalam proses kreatif, kadang-kadang hasil akhir mungkin tidak sepenuhnya sesuai dengan harapan Anda. Dalam situasi seperti ini, memberikan revisi adalah langkah yang wajar. Namun, ada dua hal yang perlu diingat:

  • Berikan feedback konstruktif: Saat memberikan revisi, pastikan feedback Anda jelas, spesifik, dan konstruktif. Hal ini akan mempermudah influencer dalam memahami apa yang Anda inginkan dan bagaimana cara memperbaikinya.
  • Hindari revisi yang berulang-ulang: Meski Anda ingin konten tersebut sempurna, meminta influencer untuk merevisi konten berulang kali dapat membuat mereka merasa tidak dihargai. Ini tidak hanya bisa menurunkan kualitas kerja mereka tetapi juga bisa merusak hubungan Anda dengan mereka.

Ingin Mulai Influencer Marketing? Pilih Partipost!

Bagi Anda yang baru mulai atau ingin meningkatkan influencer marketing, Partipost adalah solusi yang tepat. Sebagai platform influencer marketing terdepan, dengan lebih dari 1 juta influencer dan dipercaya oleh lebih dari 6000 brand di delapan negara di Asia, kami siap memandu Anda dalam setiap langkah kolaborasi dengan influencer agar mencapai objective yang diharapkan. Tunggu apa lagi? Hubungi kami untuk mendapatkan demo lebih lanjut dan maksimalkan campaign Anda dengan influencer marketing!