Memasuki era pasca-pandemi ini, influencer marketing masih menjadi strategi marketing yang diandalkan industri B2B maupun B2C. Faktanya, menurut TopRank Marketing, 71% marketer B2B semakin menyadari potensi dan pentingnya influencer marketing. 86% dari mereka juga menganggap bahwa mereka telah sukses menerapkan influencer marketing, dan 1 dari 3 marketer setuju bahwa strategi ini meningkatkan penjualan mereka.
Baca juga: Cara Kerja Influencer Marketing B2B: Apa Bedanya Dengan B2C?
Jika Anda memiliki bisnis B2B namun masih ragu tentang penerapan influencer marketing, berikut fakta penting yang perlu Anda ketahui tentang strategi ini!
- Tingkatkan efektivitas konten dengan relevansi
Berdasarkan riset yang sama, 87% marketer menyatakan bahwa relevansi adalah kriteria yang wajib dalam memilih influencer. Artinya, seorang influencer harus mampu menjangkau kelompok audiens yang spesifik dengan konten yang relatable dan dapat dipercaya. Sebaliknya, hanya 49% yang berpikir bahwa jumlah follower merupakan faktor penting. Pasalnya, dengan audiens yang lebih sedikit sekalipun, influencer dari tier nano dan micro dapat membawa dampak yang kuat karena konten yang memang relevan dengan komunitas kecil mereka.
- Tingkatkan kualitas konten dengan kriteria influencer yang tepat
Influencer yang tepat dapat menghasilkan konten yang berkualitas dan berdampak bagi brand. Seperti apa influencer yang harus dicari brand B2B? Beberapa kriteria penting yang perlu diperhatikan oleh brand B2B adalah:
- Keahlian atau wawasan dalam produk yang akan dipromosikan
- Nilai-nilai yang sejalan dengan brand
- Kemampuan membuat konten yang menarik dan autentik
- Prestasi atau track record yang diakui di bidangnya
- Tingkatkan peluang kesuksesan dengan campaign jangka panjang?�
Tahukah Anda bahwa 31% brand B2B yang menjalankan influencer campaign jangka panjang menilai bahwa strategi mereka sangat berhasil, sedangkan hanya 19% brand dengan one-off campaign (campaign sesekali) berkata demikian? Seperti halnya strategi marketing lain, influencer marketing perlu dilakukan dalam kurun waktu yang lebih lama untuk membuat audiens dari influencer lebih familiar terhadap brand atau produk yang dipromosikan. Selain itu, rekomendasi yang dibagikan secara jangka panjang akan berkesan lebih autentik dan kredibel. Karena itu, jangan cepat berkecil hati dan menyerah jika campaign Anda belum membuahkan hasil yang signifikan dalam waktu yang singkat.
Baca juga: Nano Ambassador: Solusi Jitu Meningkatkan Brand Awareness
- Tingkatkan jangkauan audiens dengan influencer internal
Yang dimaksud dengan influencer internal menurut TopRank Marketing adalah karyawan, eksekutif, atau pakar yang berasal dari industri yang sama dengan Anda. Riset menunjukkan bahwa konten karyawan dapat meraih engagement 8x lebih besar daripada konten dari profil brand B2B. Selain itu, jangkauan yang dicapai pun 561% lebih tinggi! Maka, dengan mendorong mereka menjadi influencer, Anda dapat menghasilkan dampak word of mouth yang besar dengan biaya yang lebih terjangkau karena mereka bukan merupakan selebriti atau artis populer.
- Tingkatkan skalabilitas dengan influencer marketing platform?�
Tantangan terbesar yang dihadapi marketer B2B dalam menjalankan influencer marketing, khususnya dalam skala besar, adalah proses yang manual dan repetitif. Selain itu, para marketer juga kesulitan melakukan seleksi, edukasi, dan aktivasi influencer. Karena itu, influencer marketing platform merupakan solusi yang dapat diandalkan marketer B2B agar keseluruhan prosesnya dapat berlangsung secara lebih efisien dalam satu tempat.
Partipost adalah salah satu influencer marketing platform yang dapat membantu brand termasuk brand B2B untuk menjalankan campaign influencer dengan praktis dan mudah. Dipercaya oleh 3500+ brand dari berbagai industri, Partipost kini memiliki 850.000+ influencer di Asia Tenggara. Percayakan kebutuhan influencer marketing Anda pada Partipost dan capai objektif dengan lebih maksimal bersama kami hari ini!
