Pengaruh influencer dalam strategi marketing brand telah tidak dapat diabaikan, karena peran yang mereka miliki dalam menghubungkan brand dengan target audiens mereka setiap harinya. Namun, seperti halnya strategi marketing lainnya, menjalankan influencer campaign tidak bebas dari risiko kegagalan, khususnya jika brand belum terbiasa menjalankan influencer marketing dengan tepat. Berikut kesalahan yang harus dihindari brand saat melakukan influencer marketing serta langkah yang perlu diambil untuk menjalankan strategi ini dengan lebih efektif!
- Memilih influencer yang salah
Banyak brand yang baru mencoba influencer marketing berpemikiran bahwa mereka perlu mencari influencer besar dengan ratusan ribu atau jutaan follower untuk mendapat hasil yang maksimal. Hanya berfokus pada jumlah follower adalah salah satu kesalahan paling umum yang dilakukan brand.
Seperti apa langkah yang lebih tepat?
Perhatikan relevansi influencer tersebut dengan brand Anda. Apa niche mereka dan seperti apa follower mereka? Influencer yang Anda pilih setidaknya perlu terlibat dalam industri yang sama dengan Anda. Selain itu, apakah Influencer tersebut meluangkan waktu untuk berinteraksi dengan follower, menjawab pertanyaan, dan rajin memberikan tanggapan?
Baca juga: 5 Tips Memilih Influencer yang Tepat Untuk Campaign Brandmu
- Mengabaikan pesaing
Selain mempertimbangkan niche dan engagement dari influencer, Anda perlu mengetahui kolaborasi lain yang influencer Anda pernah lakukan dengan brand pesaing. Tidak bisa
dipungkiri bahwa influencer bisa berkolaborasi dengan brand apapun yang mereka inginkan, termasuk kompetitor Anda. Jika influencer belum lama ini mempromosikan produk dari brand kompetitor yang cukup mirip dengan Anda, tentu akan lebih baik menunda kolaborasi daripada konten yang mereka buat untuk Anda terkesan kurang professional atau kredibel.
Seperti apa langkah yang lebih tepat?
Teliti profil media sosial mereka dengan cermat. Jika mereka memang belum pernah bekerja sama dengan brand pesaing, dan Anda ingin menawarkan kerjasama dengan mereka, Anda dapat mempertimbangkan untuk membuat kesepakatan bahwa mereka tidak boleh bekerja sama dengan brand pesaing dalam kurun waktu tertentu setelah posting konten Anda.
- Brief yang tidak jelas atau terlalu detail
Meskipun influencer adalah pekerja kreatif, mereka memerlukan panduan untuk mengembangkan konten sesuai dengan rencana campaign yang Anda miliki. Cantumkan manfaat dan keunggulan produk Anda dalam brief untuk mereka sampaikan. Namun, Anda juga perlu memastikan brief yang Anda berikan tidak terlalu ketat atau detail, agar influencer tetap memiliki ruang berkreasi sesuai kepribadian dan gaya mereka sendiri.
Seperti apa langkah yang lebih tepat?
Pastikan Anda hanya memasukkan informasi yang terpenting saja di dalam brief. Percayalah bahwa brief yang seperlunya saja dapat membantu influencer menghasilkan konten yang lebih otentik dan akan direspon lebih baik oleh follower mereka.
Baca juga: Influencer Nano, Micro, Macro, Mega? Apa Sih Bedanya?
- Hanya mengukur hasil tanpa menganalisis
Anda tidak dapat mengelola apa yang tidak Anda ukur. Mengukur hasil campaign memang krusial untuk mengetahui efektivitasnya, tapi jangan berhenti di situ. Lakukan analisis untuk mempelajari dampaknya, meninjau metrik dan hasil sebelumnya, membuat perbandingan, dan menyajikan statistik yang dapat diukur.
Seperti apa langkah yang lebih tepat?
Setelah campaign selesai, luangkan waktu untuk menganalisis hasil yang didapat. Jangan mengabaikan langkah ini karena Anda akan mendapat informasi berharga tentang konten apa yang disukai target audiens Anda untuk digunakan dalam campaign berikutnya.
- Memutuskan hubungan setelah satu campaign
Banyak brand langsung memutuskan hubungan dengan influencer setelah selesai menjalankan satu campaign, khususnya jika mereka belum melihat hasil yang signifikan dari campaign tersebut. Padahal, membangun kemitraan jangka panjang harus menjadi fokus utama Anda, bukan hanya berkolaborasi dalam jangka pendek. Faktanya, influencer yang hebat sekalipun perlu beberapa kesempatan dalam membuat konten sampai audiens mereka menjadi familiar dengan brand Anda.
Seperti apa langkah yang lebih tepat?
Jangan lupa untuk berikan apresiasi atas konten yang mereka sudah buat untuk Anda, dan jaga hubungan yang baik dengan mereka tanpa menutup peluang untuk bekerja sama lagi di kemudian hari. Jika Anda memang puas dengan konten yang mereka buat dan audiens mereka cocok dengan target pelanggan Anda, pertimbangkan untuk mencoba campaign lain dengan mereka di kemudian hari.
Jika Anda ingin menjalankan influencer marketing dengan lebih efektif dan praktis, Partipost siap membantu. Partipost adalah influencer marketing platform yang menghubungkan brand dengan influencer. Dengan komunitas lebih dari 1 juta influencer di 8 negara Asia, brand dapat menjalankan campaign dalam satu platform. Partipost telah dipercaya oleh 4000+ brand untuk mencapai berbagai objektif dari awareness hingga conversion. Hubungi kami untuk informasi dan demo lebih lanjut!