Blog
Articles

Perkembangan Tren Influencer Marketing di Asia Pasifik Tahun 2023

Vanessa
June 30, 2023
August 13, 2024

Tren influencer marketing terus berkembang di kalangani brand dan marketer, dengan pangsa pasar yang diprediksikan akan melampaui USD 19 miliar pada tahun 2023 dan mencapai  USD 30 miliar pada tahun 2027. Dengan tingginya penggunaan media sosial oleh pelanggan untuk mencari informasi dan membuat keputusan pembelian, brand dapat meraih keuntungan melalui kerjasama dengan influencer yang memiliki pengaruh kuat di berbagai platform media sosial. 

Partipost, telah merilis Asia Pacific Insights: Influencer Marketing Report 2023, yang merupakan laporan tahunan dengan informasi seputar industri influencer marketing beserta insight terkait perilaku pengguna media sosial. Data yang dipaparkan merupakan hasil dua survei yang dilaksanakan Partipost. Survei pertama melibatkan 200 brand dari berbagai industri, dan survei kedua melibatkan hampir 1.000 pengguna media sosial. Keduanya dilakukan di 5 negara Asia, yaitu Singapura, Taiwan, Filipina, Malaysia, dan Indonesia.

Berikut beberapa temuan menarik yang dapat Anda pelajari dari laporan ini:

  1. Semakin banyak brand mencoba influencer marketing
    Jumlah brand yang berinvestasi dalam influencer marketing meningkat dari 73.2% pada 2021 menjadi 87.8% di 2023. Hampir 60% dari mereka juga berencana mengalokasikan 10-50% dari anggaran marketing mereka untuk influencer marketing tahun ini.

  1. Nano influencer berdampak besar terhadap keputusan pembelian
    Nano influencer, atau influencer dengan kurang dari 5.000 follower di media sosial, adalah kategori influencer yang paling banyak diikuti oleh pengguna media sosial. Selain itu, 54.4% dari mereka setuju bahwa nano influencer memiliki dampak paling besar terhadap keputusan pembelian. 

Pelajari selengkapnya tentang potensi nano influencer di sini.

  1. Brand dan pengguna mencari influencer yang otentik
    Otentisitas dan kepercayaan sangat krusial dalam menjalankan campaign influencer yang sukses. Influencer yang memiliki otentisitas tinggi atau tampil ‘apa adanya’ dengan komunitas mereka mampu membuat konten rekomendasi yang dianggap lebih kredibel. Lebih dari 86% pengguna media sosial lebih menyukai akun influencer daripada akun brand karena konten yang dinilai lebih jujur dan relevan.

  1. Meningkatnya popularitas konten video pendek
Source: Freepik

Dengan meningkatnya tren video pendek, TikTok dan Instagram Reels adalah dua jenis konten yang paling banyak diminta brand dari influencer. Sejalan dengan hal ini, pengguna media sosial pun memiliki minat tinggi terhadap konten video pendek. Lebih dari 50% dari mereka lebih menyukai konten jenis ini saat influencer membuat rekomendasi produk atau jasa.

  1. Brand masih menghadapi tantangan dalam influencer marketing
    Meski brand telah mengenal potensi influencer marketing, mereka masih menghadapi berbagai tantangan, khususnya dalam mencari influencer serta mengkompilasi laporan untuk mengevaluasi performa campaign.  Simak bagaimana Partipost dapat membantu brand mengatasi tantangan menjalankan influencer marketing di sini!

Dengan terus berubahnya tren marketing khususnya influencer marketing di Asia Pasifik, sangatlah penting bagi brand untuk memahami perkembangannya untuk menjalankan campaign yang semakin efektif dan relevan. Laporan ini juga menyajikan temuan yang lebih spesifik dari Indonesia dan negara lainnya agar brand dapat menyesuaikan strategi mereka dengan tren dan perilaku pelanggan di negara mereka.

Partipost adalah influencer marketing platform yang dapat menghubungkan Anda dengan 900.000+ influencer di 8 negara Asia. 3500+ brand telah bekerja sama dengan Partipost untuk mencapai objektif mereka. Unduh laporan selengkapnya atau hubungi kami untuk mengetahui lebih lanjut tentang influencer marketing!