Untuk dapat meningkatkan penjualan, penting bagi bisnis untuk memiliki strategi yang tepat, salah satunya Marketing Funnel. Konsep ini sangat penting karena membantu brand memahami proses keputusan pembelian konsumen. Dengan begitu, brand dapat mengoptimalkan strategi pemasaran mereka untuk meningkatkan penjualan.
Artikel ini akan membahas secara rinci mengenai apa itu marketing funnel, tahap-tahapnya, dan bagaimana brand dapat memanfaatkan strategi ini untuk meningkatkan penjualan.
Apa itu Marketing Funnel?
Menurut Sprout Social, konsep marketing funnel dipionerkan oleh Elias St. Elmo Lewis di akhir abad ke-20. Lewis memperkenalkan model AIDA yang menjelaskan berbagai tahapan dalam proses pengambilan keputusan sebelum memperoleh sebuah produk atau layanan. Konsep AIDA merupakan singkatan dari Awareness, Interest, Desire, dan Action.
Model ini disebut "funnel" atau corong karena jumlah konsumen yang masuk ke tahap awal (awareness) biasanya lebih besar dibandingkan dengan jumlah yang akhirnya melakukan pembelian. Konsep marketing funnel membantu brand untuk memahami tahapan customer journey agar bisa memberikan promosi yang tepat pada waktu yang tepat.
Tahapan Marketing Funnel
1. Awareness
Dalam tahapan awareness, calon konsumen pertama kali mengenal produk atau layanan yang ditawarkan oleh brand. Tujuan utama pada tahap ini adalah menarik perhatian audiens dan memberikan edukasi agar mereka sadar akan keberadaan brand dan produknya. Salah satu caranya adalah dengan membuat konten di media sosial.
Baca Juga: Influencer Marketing: Cara Terbaik Meningkatkan Brand Awareness di Era Digital
2. Interest
Setelah mengenal produk atau layanan, calon konsumen mulai menunjukkan minat dengan mencari informasi lebih lanjut. Pada tahap ini, brand dapat memberikan berbagai konten yang informatif dan menarik yang menjelaskan manfaat dan fitur produk secara lebih mendalam.
Membuat konten dapat membantu menjawab pertanyaan dan memberikan informasi tambahan yang dibutuhkan oleh calon konsumen. Dengan begitu, brand dapat menjaga ketertarikan calon konsumen dan membawa mereka lebih dekat ke tahap pembelian.
3. Desire
Dalam tahapan desire, calon konsumen sudah memiliki minat yang cukup tinggi dan mulai mempertimbangkan untuk membeli produk brand. Umumnya, calon konsumen akan membandingkan produk dengan produk lain, membaca ulasan, dan mencari rekomendasi.
Brand juga bisa memberikan konten testimoni untuk meyakinkan calon konsumen. Ini dilakukan untuk membangun hubungan yang baik agar memperkuat keinginan calon konsumen untuk memilih produk brand.
4. Action
Tahapan action adalah ketika calon konsumen akhirnya melakukan pembelian. Pada tahap ini, brand harus memastikan proses pembelian yang mudah dan nyaman sangat penting untuk mencegah calon konsumen beralih ke kompetitor.
Setelah pembelian, menjaga hubungan dengan konsumen sangatlah penting untuk mempertahankan kesetiaan konsumen dan membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan.
Apakah kamu tertarik menjadi seorang influencer dan berkolaborasi dengan brand dalam mendukung strategi marketing mereka? Gabung ke Partipost sekarang!
Manfaat Marketing Funnel
Konsep marketing funnel memiliki berbagai manfaat jika diimplementasikan dengan tepat oleh brand, antara lain meningkatkan brand awareness, meningkatkan interaksi dan hubungan baik dengan konsumen, serta meningkatkan penjualan.
Selain itu, marketing funnel juga memungkinkan brand untuk mengukur efektivitas pemasaran pada setiap tahapan, sehingga brand dapat membuat keputusan yang lebih terarah dan membuat strategi pemasaran brand menjadi lebih optimal.
Cara Mengoptimalkan Strategi Pemasaran dengan Marketing Funnel
1. Menggunakan Konten Edukatif di Tahap Awareness
Pada tahap konsumen awareness, calon konsumen pertama kali mengenal produk atau layanan yang ditawarkan oleh brand. Maka untuk menarik perhatian mereka, brand dapat untuk memberikan konten edukatif yang berkualitas tinggi. Konten ini harus dibuat dengan story telling yang menarik tanpa ada kesan promosi agar target audiens ingin terus menonton.
2. Berkolaborasi dengan Influencer di Tahap Interest dan Desire
Kolaborasi dengan influencer dapat sangat efektif dalam tahap interest dan desire. Ini karena influencer memiliki audiens yang percaya dan menghargai pendapat mereka, sehingga rekomendasi dari influencer dapat mendorong keinginan calon konsumen terhadap produk brand.
Selain meningkatkan minat pembelian, bekerja sama dengan influencer juga bisa menghemat budget pemasaran brand. Dibandingkan dengan iklan media massa yang membutuhkan budget produksi besar dan target audiens luas, kerjasama dengan influencer memiliki target yang lebih spesifik dan cenderung aktif.
3. Menyediakan Penawaran di Tahap Action
Pada tahap action, calon konsumen siap untuk melakukan pembelian. Maka, untuk mendorong keputusan pembelian, brand bisa memberikan penawaran khusus seperti diskon atau pengiriman gratis.
Brand dapat mengkombinasikan strategi ini dengan berkolaborasi bersama influencer, seperti menerapkan affiliate marketing. Ini dapat memotivasi calon konsumen untuk membeli dan mendukung influencer favorit mereka, sementara influencer termotivasi untuk mempromosikan produk dengan optimal karena mendapatkan komisi dari setiap pembelian.
Baca Juga: Cara Terbaik Mengukur ROI untuk Campaign Influencer Marketing
Dengan memahami dan mengoptimalkan setiap tahapan dalam marketing funnel, bisnis dapat meningkatkan efektivitas strategi pemasaran mereka. Menggunakan konten edukatif untuk meningkatkan kesadaran dan bekerja sama dengan influencer untuk meningkatkan minat calon konsumen dan mendorong penjualan adalah cara-cara yang dapat Anda terapkan.
Untuk memaksimalkan strategi marketing funnel Anda, pertimbangkan untuk bekerja sama dengan Partipost. Platform kami memudahkan Anda mencari influencer yang tepat dan mengelola kampanye influencer secara efisien. Tingkatkan efektivitas pemasaran Anda dan raih hasil yang optimal dengan Partipost. Hubungi kami sekarang!
