Sesuai dengan namanya, influencer marketing adalah strategi pemasaran yang dilakukan dengan mempromosikan produk sebuah brand melalui influencer. Influencer dalam hal ini juga tidak hanya terbatas oleh selebriti atau artis saja.
Hadirnya berbagai platform media sosial yang mudah diakses membuat siapa saja dapat menjadi influencer bagi audiensnya masing-masing. Mungkin Anda sudah tidak asing dengan influencer Tanah Air papan atas dengan followers diatas 1 juta. Tetapi, tahukah Anda bahwa influencer memiliki tingkatan sesuai dengan jumlah followers?
Tingkatan Influencer Berdasarkan Jumlah Followers
- Nano Influencer: memiliki followers di bawah 10.000
- Micro Influencer: memiliki followers antara 10.000 - 100.000
- Macro Influencer: memiliki followers antara 100.000 - 1 juta
- Mega Influencer: memiliki followers di atas 1 juta (biasanya termasuk selebriti atau artis)
Pertanyaannya, apakah influencer dengan followers banyak akan lebih efektif? Belum tentu! Semuanya tergantung bagaimana sebuah perusahaan atau brand mengeksekusi strategi marketing ini sesuai dengan kebutuhannya.
Setiap tingkatan influencer memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Partipost sendiri berfokus pada nano dan micro influencer yang kami sebut dengan Everyday People.
Fakta Influencer Marketing yang Perlu Anda Ketahui
- 90% responden menyatakan bahwa influencer marketing adalah strategi marketing yang efektif (Influencer Marketing Hub, 2021)
- Micro influencer memiliki engagement rate yang lebih baik dibandingkan mega influencer (Influencer Marketing Hub, 2021)
- 9 dari 10 marketers melakukan influencer marketing sebagai bagian dari strategi marketing-nya (SocialPubli, 2019)
- 63% bisnis meningkatkan budget untuk influencer marketing di tahun selanjutnya (Influencer Marketing Hub, 2021)
- 91% millennial mempercayai ulasan online seperti mereka mempercayai ulasan dari teman dan keluarga (Bright Local Consumer Review Survey, 2020)
Mengapa Influencer Marketing Hadir?
Influencer marketing hadir karena kejenuhan audiens terhadap iklan yang ada di mana-mana, termasuk dengan digital ads. Konten hard selling dari sebuah brand, jika tidak memiliki cara yang kreatif, akan rentan dilewati oleh audiens.
Faktanya, 42.7% pengguna internet di seluruh dunia menggunakan ad blockers. Bahkan, Indonesia berada pada urutan teratas tentang persentase pengguna ad blockers pada rentang umur 16 - 64 tahun di dunia yaitu sebesar 56.8%. Hal ini menunjukkan bahwa pengguna semakin lelah dengan hadirnya digital ads.
Influencer marketing kemudian hadir dengan menggabungkan strategi marketing tradisional yaitu Word-of-Mouth dan strategi marketing modern yaitu pemanfaatan media sosial.
Bagaimana Influencer Marketing dapat Membantu Brand Anda?
Ketika orang-orang semakin lama menghabiskan waktu di internet, khususnya media sosial, maka strategi influencer marketing akan semakin dibutuhkan. Terutama, di tengah kondisi pandemi saat ini di mana aktivitas online semakin meningkat. Hal ini tentu saja karena influencer marketing tidak dapat dipisahkan dari media sosial.
Beberapa hal yang membuat influencer marketing efektif digunakan oleh sebuah brand:
- Strategi e-WoM yang dilakukan oleh influencer karena promosi berupa ulasan, tidak sebatas beriklan.
- Reach yang semakin luas dan peningkatan brand awareness.
- Audiens yang disasar semakin spesifik mengingat setiap influencer memiliki latar belakang yang berbeda-beda seperti beauty, fitness, foodiest, dan lain-lain.
- Audiens meletakkan kepercayaannya pada influencer yang mereka ikuti.
- Budget yang dikeluarkan lebih efisien dalam mendapatkan engagement rate dan leads.
Tertarik Melakukan Influencer Marketing?
Dengan 400.000+ profil influencer yang tersebar di berbagai platform media sosial, Partipost dapat membantu brand mengelola kebutuhan influencer marketing di satu tempat saja! Hemat waktu dan biaya serta tingkatkan brand awareness Anda bersama kami.
Jika Anda tertarik untuk membuat campaign bersama Partipost, hubungi kami dan ceritakan mengenai brand Anda di sini.
