Blog
Articles

KPI untuk Influencer Marketing, Brand Wajib Tahu!

Qisthi
November 28, 2024
November 26, 2024

Influencer marketing menjadi salah satu strategi pemasaran yang sangat populer dan efektif, terutama di era pemasaran digital. Melalui kolaborasi dengan influencer, brand dapat menjangkau audiens yang lebih luas, membangun kredibilitas, hingga meningkatkan penjualan. 

Namun, seperti halnya strategi pemasaran lainnya, penting untuk mengukur efektivitas dari influencer marketing campaign. Oleh karena itu, brand perlu mengukur Key Performance Indicators (KPI). Berikut beberapa KPI untuk influencer marketing yang wajib diketahui oleh setiap brand.

Apa Itu KPI dalam Influencer Marketing?

Sumber: Freepik

Key Performance Indicator (KPI) adalah metrik yang digunakan untuk mengukur sejauh mana suatu campaign atau aktivitas pemasaran berhasil mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dalam konteks influencer marketing, KPI digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan campaign yang dijalankan bersama influencer. KPI dapat membantu brand menentukan apakah campaign berhasil mencapai tujuan yang diinginkan, seperti meningkatkan brand awareness, penjualan, atau membangun loyalitas pelanggan.

Dengan KPI yang tepat, Anda dapat memilih influencer yang tepat, menentukan tujuan yang jelas, dan mengalokasikan anggaran campaign dengan bijak.

Baca juga: 3 KPI Penting untuk Campaign Influencer Marketing Anda

Mengapa KPI Penting dalam Influencer Marketing?

Sumber: Freepik

1. Mengukur keberhasilan campaign

Tanpa KPI yang jelas, sangat sulit untuk mengetahui apakah influencer marketing campaign yang Anda jalankan mencapai tujuan yang diinginkan. KPI dapat membantu brand untuk mengukur sejauh mana campaign berhasil mencapai tujuan tersebut.

2. Mengoptimalkan anggaran

Menggunakan KPI yang tepat memungkinkan brand untuk mengevaluasi kinerja setiap influencer dan menentukan influencer mana yang memberikan hasil terbaik. Hal ini membantu brand untuk mengalokasikan anggaran dengan lebih efisien dan fokus pada influencer yang memberikan Return on Investment (ROI) terbaik.

3. Membantu pengambilan keputusan yang tepat

KPI memberikan data yang objektif dan terukur untuk membantu tim marketing membuat keputusan strategis yang lebih baik. Berdasarkan KPI yang diperoleh, brand dapat mengetahui apakah campaign masih memerlukan perbaikan atau sudah berjalan dengan baik.

Mau berkolaborasi bersama brand dan mendapatkan penghasilan tambahan yang menjanjikan lewat campaign? Gabung ke Partipost sekarang juga!

Jenis-jenis KPI untuk Influencer Marketing

Sumber: Freepik

Ada berbagai KPI yang dapat digunakan oleh brand untuk mengukur keberhasilan influencer marketing campaign. Beberapa KPI yang paling umum digunakan, antara lain adalah:

1. Reach dan impression

Reach berarti jumlah unik dari pengguna media sosial yang sudah melihat konten yang dibuat oleh influencer. Sementara itu, impression mengacu pada total jumlah view yang didapatkan oleh konten tersebut, baik oleh pengguna yang sama atau berbeda.

Kedua metrik ini sangat penting untuk mengukur seberapa luas campaign Anda menjangkau audiens. Semakin banyak orang yang melihat konten influencer, semakin besar peluang untuk meningkatkan brand awareness.

2. Engagement rate

Engagement rate adalah salah satu KPI yang paling sering digunakan dalam influencer marketing. Metrik ini mengukur tingkat interaksi audiens dengan konten yang dibagikan oleh influencer, termasuk like, komentar, share, dan klik.

Engagement rate yang tinggi menunjukkan bahwa audiens tidak hanya melihat konten, tetapi juga terlibat dengan pesan yang disampaikan di dalam campaign. Hal ini adalah tanda bahwa influencer memiliki audiens yang aktif dan engage. Dengan demikian, semakin tinggi engagement rate, semakin baik kinerja influencer campaign tersebut.

Baca juga: Mengenal Metrik Engagement Rate sebagai Tolak Ukur Kualitas Influencer

3. Conversion rate (tingkat konversi)

Conversion rate adalah metrik yang mengukur seberapa banyak audiens yang melakukan tindakan yang diinginkan setelah melihat konten influencer, seperti membeli produk, mendaftar newsletter, atau mengunduh aplikasi. KPI ini sangat penting untuk mengetahui apakah influencer marketing menghasilkan ROI yang baik.

Jika campaign influencer berhasil mendorong audiens untuk melakukan konversi, maka campaign tersebut terbukti efektif dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.

4. Click-Through Rate (CTR)

Click-through rate (CTR) mengukur jumlah orang yang mengklik link atau Call to Action (CTA) yang disertakan dalam konten influencer, dibandingkan dengan jumlah orang yang melihat konten tersebut. KPI ini menunjukkan seberapa efektif pesan yang disampaikan oleh influencer dalam menarik perhatian audiens untuk mengambil tindakan lebih lanjut.

Semakin tinggi CTR, semakin baik influencer dalam mengarahkan audiens untuk berinteraksi dengan konten atau melakukan tindakan yang diinginkan.

5. Brand sentiment

Sentimen brand adalah metrik yang mengukur bagaimana audiens merespons brand Anda setelah influencer campaign dijalankan. Hal ini dapat diukur melalui analisis sentimen di media sosial, ulasan, dan komentar pada postingan influencer.

Jika sentimen brand positif, maka campaign dapat dikatakan berhasil dalam meningkatkan citra brand. Sebaliknya, jika banyak komentar negatif, hal ini menunjukkan bahwa influencer mungkin tidak cocok dengan citra brand yang ingin Anda bangun.

6. Cost Per Acquisition (CPA)

Cost per Acquisition (CPA) adalah KPI yang digunakan untuk mengukur biaya yang dikeluarkan oleh brand untuk mendapatkan satu konversi atau tindakan dari audiens yang terpapar oleh influencer marketing campaign. CPA penting untuk mengetahui apakah biaya campaign masih dalam anggaran yang wajar dan sebanding dengan hasil yang diperoleh.

CPA yang rendah menunjukkan bahwa influencer marketing campaign memberikan ROI yang baik.

7. Sales lift (peningkatan penjualan)

Sales lift adalah indikator yang digunakan untuk mengukur sejauh mana influencer marketing campaign berkontribusi terhadap peningkatan penjualan produk atau layanan. Metrik ini sering digunakan oleh brand untuk menentukan apakah influencer marketing memiliki dampak langsung terhadap pendapatan.

Peningkatan penjualan yang signifikan setelah influencer campaign dapat menjadi bukti keberhasilan campaign tersebut.

Menentukan KPI yang Tepat untuk Brand Anda

Sumber: Freepik

Setiap brand memiliki tujuan dan sasaran yang berbeda-beda dalam influencer marketing, sehingga KPI yang dipilih harus disesuaikan dengan tujuan tersebut. Jika tujuan utama adalah meningkatkan brand awareness, maka reach dan impression bisa menjadi KPI yang lebih relevan.

Jika tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan penjualan, maka conversion rate dan sales lift menjadi KPI influencer marketing yang lebih penting.

Sebelum memulai campaign, penting bagi brand untuk menetapkan tujuan yang jelas dan menentukan KPI yang sesuai. Selain itu, pastikan untuk melakukan pemantauan dan analisis secara berkala agar dapat mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengoptimalkan hasil campaign.

Dengan KPI yang terukur, brand dapat memahami dampak dari kolaborasi dengan influencer dan membuat keputusan yang lebih baik bagi campaign mendatang. Untuk menjalankan campaign dengan lebih optimal, Anda juga bisa berkolaborasi bersama Partipost, influencer marketing platform nomor 1 di Indonesia.

Dengan lebih dari 1 juta influencer yang tersebar di 8 negara Asia dan dipercaya oleh 6000+ brand, Partipost sudah berpengalaman dan terpercaya dalam menjalankan influencer marketing campaign. Hubungi Partipost untuk mendapatkan penawaran eksklusif!