Personal branding adalah sebuah seni dalam hal diketahui, disukai, dan dipercaya. Perjalanan personal branding seseorang layaknya sebuah cerita yang terus berjalan karena akan ada banyak hal yang dibagikan.?�
Bagi seorang content creator, personal branding yang ditunjukkan melalui konten media sosial yang ia bagikan. Ada banyak content creator yang terkenal karena keunikan dan potensi dirinya. Contohnya kak Jill yang rutin memanggil audiensnya dengan kata �??Sayang�?� setiap kali ia melakukan live streaming di Tiktok. Nah, bagi kamu yang masih kebingungan untuk menentukan personal branding yang tepat dan cocok untuk kamu dan target audiens kamu, maka simak artikel ini hingga akhir!
Konsep PIE dalam bangun personal branding
Terdapat tiga hal yang harus jadi acuan untuk membangun personal branding yakni Performance, Image, dan Exposure. Untuk memudahkan pemahaman konsepnya, kamu dapat membayangkannya sebagai sebuah PIE lezat yang akan disadari kehadirannya dan dinikmati oleh banyak orang.
Sebuah pie tidak akan bisa dinikmati tanpa adanya usaha yang maksimal dari pembuatnya. Oleh karena itu, seorang content creator harus menunjukkan performa yang maksimal. Performance tersebut dapat menggambarkan image di mata orang yang menikmati konten. Pada akhirnya, akan tercipta exposure atau popularitas sebagai content creator yang berbeda dari yang creator lain bagi target audiens yang telah dituju.
Tips bangun personal branding melalui konten
Berikut tips yang bisa kamu terapkan untuk membangun personal branding versimu dalam setiap konten yang kamu bagikan:
- Kenali diri sendiri dari berbagai aspek
Hal yang mungkin bagi kamu terlihat mudah tetapi sebenarnya ada banyak aspek penting dalam diri setiap orang. Mulai dari memahami kelebihan dan kekurangan, mengetahui batasan kapasitas dalam melakukan sesuatu, memiliki nilai-nilai yang menjadi pedoman, dan visi untuk terus mengembangkan diri. Serangkaian hal tersebut dapat menjadi awal untuk merencanakan berbagai rencana kamu untuk produksi konten di media sosial.
- Cari tahu passion dalam dirimu sebagai content creator
Banyak yang mungkin masih bingung antara hobi dan passion tapi pernahkah kamu melakukan sesuatu dengan rasa antusias tinggi dan mendapatkan rasa bahagia tersendiri? Jika pernah maka, selamat kamu sudah tahu apa passionmu. Tentunya akan sia-sia jika kamu tidak memanfaatkan passionmu dengan tepat. Jadi jangan ragu untuk jadikan passion kamu sebagai awal untuk menjadi content creator. Misalnya saja kamu memiliki passion dalam memasak makanan simple dari bahan-bahan yang mudah didapat, maka kamu dapat menjadikan itu sebagai main topic konten kamu.
Baca juga: 5 Inspirasi Konten Untuk Mom Influencer, Auto Viral!
- Pilih target audiens yang tepat dan spesifik
Sebagai content creator, kamu tidak mungkin menghadirkan konten untuk semua audiens. Yang bisa kamu lakukan adalah menetapkan target audiens secara spesifik sesuai dengan passion kamu. Kamu akan lebih mudah dikenali oleh audies tersebut karena mereka merasa ada relevansi dengan kontenmu. Tentunya hal itu akan meningkatkan engagement di setiap kontenmu.
- Bangun komunikasi yang tepat dengan audiens
Cara kamu berkomunikasi dengan audiens juga dapat menjadi cara kamu dikenal orang. Kamu dapat membalas komentar audiens hingga membuat konten berdasarkan feedback yang mereka berikan.
- Menentukan tone of voice dalam setiap konten
Tone of voice juga berkaitan erat dengan cara kamu berkomunikasi. Sapaan kamu di setiap opening konten atau kata-kata yang rutin kamu ucapkan di setiap konten akan tertanam di benak audiens. Jadi, sudah waktunya bagi kamu untuk memilih kira-kira tone of voice seperti apa yang cocok untuk target audiensmu.
- Menyadari posisimu dalam bidang yang menjadi fokusmu
Penting bagi kamu untuk sadar seperti apa kapasitas yang kamu miliki sebagai content creator. Karena tentu audiens punya banyak pertimbangan untuk memilih konten yang mereka sukai. Mulai dari keunikan pembawaan hingga kredibilitas yang ditunjukkan oleh kreator. Jadi sebisa mungkin kamu manfaatkan komunikasi nonverbal untuk mengisyaratkan siapa kamu dan seperti apa kapasitas yang kamu miliki sebagai kreator. Contoh komunikasi nonverbal yang bisa kamu lakukan adalah dengan mengatur gaya busana kamu setiap membuat konten.
- Perhatikan tipe konten dan pesan yang akan dibagikan dalam konten
Setiap tipe konten punya ciri khas dan unsur tersendiri untuk menarik perhatian audiens. Jadi, kamu harus mampu untuk peka terhadap beragam tipe konten kemudian mempersiapkan konten secara maksimal. Harapannya adalah audiens dapat dengan mudah menangkap pesan yang kamu dapat sekaligus terkesan dengan konten yang kamu buat.
Pastinya kamu ingin menunjukkan sisi kamu yang berbeda dengan orang lain. Namun, sebagai content creator yang bijak tentu kamu harus tetap berhati-hati dengan apapun yang kamu bagikan. Karena kini istilah mulutmu harimaumu bisa berubah menjadi unggahanmu harimaumu. Apalagi jejak digital merupakan hal yang tidak bisa dihilangkan bagaimana pun caranya.
Untuk kamu yang tertarik jadi content creator di media sosial dan ingin influence banyak orang, kamu bisa memulainya dengan bergabung dalam influencer marketing platform. Sebagai influencer marketing platform yang memiliki lebih dari 900.000+ influencer di Asia Tenggara, Partipost telah dipercaya 3500+ brand untuk mengkampanyekan brandnya secara digital. Kamu pun dapat memilih campaign yang paling cocok dengan personal brandingmu. Jadi tunggu apalagi? Segera daftarkan diri kamu menjadi influencer dan mulai bagikan ceritamu. Aplikasi Partipost tersedia di Google Play Store dan App Store.