Generasi Z, juga dikenal sebagai Gen Z, adalah orang-orang yang lahir antara tahun 1997 dan 2012. Mereka adalah generasi yang memiliki pengaruh terbesar dalam berbagai aspek, salah satunya pembelian.
Berdasarkan Sensus Penduduk tahun 2020 oleh BPS, Gen Z di Indonesia merupakan kelompok demografis dengan jumlah terbesar, yaitu sekitar 27,94% atau setara dengan lebih dari 75 juta penduduk. Selain itu, berdasarkan laporan dari Business Insider, Gen Z juga merupakan kelompok konsumen terbesar secara global, meliputi 40% dari seluruh konsumen di dunia serta memiliki daya beli sebesar USD 143 miliar.
Gen Z dikenal sebagai generasi yang dibesarkan dalam era digital, sehingga mereka memiliki akses yang luas terhadap berbagai gagasan dari seluruh dunia. Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Gen Z menampilkan karakteristik seperti keterbukaan dalam menerima berbagai pandangan dan pola pikir, serta memiliki pengaruh yang signifikan terhadap budaya sosial dan perilaku masyarakat saat ini.
Dengan jumlah populasi yang besar, daya beli yang terus meningkat serta pengaruh besar terhadap budaya sosial di masyarakat, Gen Z menjadi salah satu penggerak utama dalam consumer market saat ini. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya strategi pemasaran yang dirancang khusus untuk menjangkau dan menarik pasar Gen Z.
Baca Juga: Merancang Strategi Marketing 360 untuk Campaign
Berikut ini adalah strategi pemasaran yang dapat Anda implementasikan untuk menarik pasar Gen Z.
1. Utamakan Authenticity dan Kredibilitas
Authenticity dan kredibilitas sangat penting bagi Gen Z. Mereka memiliki kecenderungan untuk memahami lebih dalam tentang etika dan prinsip suatu brand. Oleh karena itu, brand Anda harus bisa menjaga transparansi dalam setiap praktik bisnis dan manajemen perusahaan, karena Gen Z tidak segan-segan untuk menegur brand Anda di media sosial.
Tapi Anda tidak perlu takut sebab berdasarkan data dari WPromote, 71% konsumen Gen Z tetap setia pada brand meski brand tersebut melakukan kesalahan, asalkan brand tersebut berkomitmen untuk transparansi dan bertanggung jawab.
2. Berikan Pengalaman ‘Beyond The Product’
Gen Z cenderung menghindari pemasaran tradisional yang biasa ditemui dalam iklan atau metode hard selling lainnya karena mereka terbiasa dengan berbelanja produk melalui rekomendasi baik dari teman, keluarga, ataupun dari influencer karena opini mereka dirasa lebih jujur. Oleh karena itu, brand Anda harus bisa mengemas pesan dalam konten dengan meliputi cerita atau pengalaman nyata dari para pengguna produk atau jasa yang Anda tawarkan.
3. Ciptakan Brand Persona yang Relatable
Dikarenakan tumbuh besar di era digital, Gen Z memiliki keinginan besar untuk menjalin hubungan. Mereka cenderung lebih suka dengan brand yang memahami humor dan nilai-nilai mereka atau yang biasa dikenal dengan relatable. Oleh karena itu, penting bagi brand untuk memiliki persona yang khas dan dapat menggunakan gaya komunikasi yang disukai oleh Gen Z, seperti misalnya melibatkan unsur humor dalam setiap percakapan atau konten yang dibuat.
Baca Juga: Tingkatkan Customer Relationship dengan Influencer Marketing
4. Diversifikasi Channel Anda
Brand Anda harus bisa diversifikasi channel pemasaran. Bagi Gen Z, channel media sosial-lah yang paling penting dan paling sering digunakan. Maka, penting bagi brand untuk memiliki social media presence di berbagai platform. Selain itu, juga harus diingat bahwa masing-masing platform memiliki gaya konten yang berbeda. Jadi, jangan sampai Anda posting konten yang sama di dua platform media sosial berbeda.
5. Prioritaskan Platform Mobile Friendly
Berdasarkan data yang dirilis oleh IBM Institute of Business Value, Gen Z yang berusia 19 hingga 21 tahun merupakan kelompok dominan pengguna smartphone dan menghabiskan lebih dari lima jam sehari menggunakan smartphone. Maka, kecepatan akses website dan aplikasi untuk platform mobile, sangat penting. Karena 60% Gen Z tidak akan menggunakan website atau aplikasi yang loading terlalu lambat. Oleh karena itu, pastikan brand Anda memberikan pengalaman website dan aplikasi yang mobile friendly.
6. Jaga Keamanan dan Privacy Data Pelanggan
Gen Z sangat peduli tentang privacy dan keamanan data mereka. Mereka menyukai adanya transparansi dalam pengumpulan dan penggunaan data, sehingga penting bagi brand Anda untuk memberikan akses mudah terhadap privacy policy dan keamanan data. Hal ini juga dapat meningkatkan kepuasan dan kepercayaan pelanggan, serta kredibilitas brand Anda di mata mereka.
7. Bangkitkan Rasa Fear of Missing Out (FOMO)
Dengan pertukaran informasi yang bergerak kian cepat, Gen Z selalu ingin up to date dengan tren terkini, terutama di media sosial. Maka seringkali Gen Z mengalami fenomena FOMO atau Fear of Missing Out. Misalnya dengan membuat promosi atau event dalam periode waktu yang terbatas agar dapat menciptakan FOMO, yang nantinya dapat mendorong Gen Z untuk terus mengikuti apapun brand activity Anda di media sosial.
8. Buat Konten Pendek dan Menarik
Berdasarkan survei, Gen Z memiliki attention span yang sangat pendek, yakni hanya sepanjang 8 detik. Dan saat ini, mereka lebih suka menonton konten video pendek yang menarik dan mudah dicerna. Salah satunya dengan cara membuat hook menarik yakni bisa menggunakan kata seperti “viral” ataupun menggunakan audio/sound yang sedang viral.
9. Bangun Komunitas dan Rasa Kebersamaan
Gen Z cenderung mencari interaksi dan hubungan dengan orang lain yang memiliki hobi dan minat yang sama dengan mereka. Maka dari itu, Gen Z juga menyukai brand yang mau menjalin percakapan dan membentuk komunitas. Salah satunya dengan brand yang terbuka dengan feedback dari Gen Z tentang produk atau dalam customer sevice, serta mengapresiasi loyalitas mereka terhadap brand. Melalui percakapan ini, akan terbentuk rasa kebersamaan dan membangun komunitas pelanggan Gen Z yang setia dengan brand Anda.
Baca Juga: Mengenal Community Marketing Sebagai Strategi untuk Brand
10. Manfaatkan Influencer Marketing
Influencer menjadi pilihan utama bagi Gen Z saat ingin membeli produk karena mereka lebih mempercayai rekomendasi produk dari influencer, daripada brand. Hal ini didukung oleh riset Partipost, di mana lebih dari 86% pengguna media sosial lebih menyukai akun influencer daripada akun brand karena mereka merasa konten lebih jujur dan relatable. Maka, menggunakan influencer marketing dapat menjadi strategi pemasaran yang efektif untuk menjangkau Gen Z.
Untuk membantu brand Anda dalam menerapkan strategi influencer marketing, Partipost hadir sebagai solusi. Dengan lebih dari 1 juta influencer yang tergabung dan tersebar di 8 negara di Asia, Partipost telah menjadi platform pilihan bagi lebih dari 4000 brand dalam membangun koneksi dengan influencer. Segera hubungi kami untuk memperluas jangkauan audiens Anda!