Blog
Artikel

5 Prinsip Psikologi Menarik untuk Membantu Influencer Marketing Anda

Vanessa
July 7, 2023
August 13, 2024

Influencer marketing telah menjadi strategi yang efektif untuk membantu brand mencapai audiens melalui para influencer. Namun, brand mungkin mengalami kesulitan saat menyusun rencana campaign influencer yang ingin dijalankan. Tentu, dibutuhkan lebih dari sekedar konten promosi biasa untuk menarik target pelanggan yang tepat bersama influencer

Untuk memberi inspirasi dan panduan bagi brand dalam menyusun campaign influencer, simak 5 prinsip psikologi menarik yang dapat membantu Anda dalam upaya influencer marketing!

1. The Law of Simplicity (Prinsip Kesederhanaan)

Source: Unsplash

Juga dikenal sebagai Hukum Pragnanz, prinsip ini mengacu pada kesukaan kita semua terhadap informasi yang sederhana. Dalam konteks influencer marketing, Anda perlu memastikan agar informasi apapun yang disampaikan influencer tentang produk atau jasa Anda dibuat dengan cara yang sesederhana mungkin. Jangan membuat konten yang terlalu kompleks atau bertele-tele agar orang mudah memahaminya.

Baca juga: Keuntungan Bekerja Sama dengan TikTok Influencer bagi Brand

2. Fear of Missing Out (FOMO/Ketakutan Kehilangan Momen)

Prinsip FOMO sudah banyak dikenal masyarakat umum, bahkan sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Brand pun dapat memanfaatkan FOMO dari target pelanggan mereka untuk keuntungan mereka. Dalam membuat campaign dengan influencer, mintalah influencer Anda untuk membangun urgensi saat mempromosikan produk atau jasa Anda. Ciptakan kesan bahwa produk Anda sangat terbatas, atau sedang sangat tren pada masa sekarang. Buat orang takut kehilangan kesempatan sehingga mereka lebih terdorong untuk melakukan pembelian.

3. The Power of Reciprocation (Efek Timbal Balik)

Source: Freepik

Sebagai brand, jangan hanya lakukan komunikasi satu arah dengan target pelanggan Anda. Buatlah campaign influencer secara interaktif dan menarik dimana influencer mengajak pengikut mereka untuk memberi respon dan membangun percakapan. Dengan demikian, ada lebih banyak peluang bahwa mereka akan mulai mengikuti akun brand, mencari tahu tentang produk Anda, bahkan mengungkapkan kebutuhan mereka yang dapat Anda manfaatkan sebagai insight untuk mengembangkan brand Anda.

4. Social Proof (Bukti Sosial)

Target pelanggan cenderung lebih tertarik pada brand Anda jika sudah melihat bukti bahwa Anda dipercaya dan digunakan oleh lingkungan sosial mereka. Anda dapat membangun social proof atau bukti sosial ini dengan bekerja sama dengan influencer, khususnya nano dan micro influencer yang terhubung baik dengan follower mereka. Dengan melihat bahwa sosok influencer yang mereka percaya menggunakan produk Anda, target pelanggan Anda akan lebih tertarik pada brand Anda. 

Baca juga: 5 Keuntungan Menggunakan Nano dan Micro Influencer Dalam Marketing

5. Mere Exposure (Pemaparan Berulang)

Source: Pexels

Prinsip ini membuktikan bahwa pandangan seseorang dapat terbentuk saat mereka semakin seringnya mereka terpapar pada informasi yang sama. Riset influencer marketing terkini kami di 5 negara Asia pun menunjukkan bahwa 94% pelanggan perlu melihat suatu produk dipromosikan setidaknya 2 kali sebelum melakukan pembelian. Jangan takut untuk mem-posting konten atau pesan yang sama dengan cara yang berbeda. Semakin sering Anda melakukannya, semakin besar dampaknya pada target pelanggan Anda.

Ingin menjalankan influencer marketing dengan menerapkan kelima prinsip di atas? Partipost adalah influencer marketing platform dengan 900.000+ influencer di 8 negara Asia yang siap membantu Anda. Di platform kami, Anda dapat menjalankan campaign di media sosial sesuai goal Anda bersama influencer yang sesuai kriteria. 3500+ brand telah bekerja sama dengan Partipost. Sekarang giliran Anda!