Siapa sih yang tidak mau jadi influencer? Di era yang serba media sosial ini, menjadi influencer adalah lahan penghasilan yang menjanjikan lho. Bagaimana tidak, dengan tugas utama posting konten di media sosial, seorang influencer bisa mendapat cuan fantastis setiap bulannya. Selain itu, influencer masih bisa mengejar karir lain karena bisa membuat konten dari mana saja, kapan saja. Tentunya menarik bukan?
Tunggu dulu! Jika kamu ingin atau sudah menjadi seorang influencer, ada beberapa hal yang harus kamu hindari supaya perjalanan kamu menjadi influencer profesional semakin lancar. Yuk simak sama-sama!
- Hide like dan komentar
Baru-baru ini Instagram merilis fitur dimana pengguna bisa hide jumlah like dan komentar pada kontennya. Tentu, fitur ini dibuat dengan maksud baik, untuk mencegah pengguna menjadi insecure, terlalu terpaku atau membanding-bandingkan jumlah engagement dengan pengguna lain. Tapi, jika kamu seorang influencer, penggunaan fitur ini justru tidak disarankan lho!
Pasalnya, saat kamu hide like dan komentar, brand yang tertarik dengan profilmu tidak bisa mendapat gambaran tentang engagement kamu dengan follower. Bagaimana mereka bisa tahu kalau konten yang kamu buat disukai oleh target audiens yang mereka inginkan?
Jadi, yuk lebih percaya diri menampilkan jumlah like dan komentar kamu! Meski belum seberapa, jangan minder, karena lama kelamaan pasti akan meningkat asal kamu konsisten meningkatkan kualitas kontenmu.
Baca juga: Tips Membuat Konten Endorse Jadi Lebih Menarik Dilihat
- Archive konten
Siapa yang punya kebiasaan archive konten? Archive adalah fitur lain Instagram dimana pengguna bisa menarik kembali atau menyembunyikan kontennya sehingga tidak bisa dilihat pengguna lain yang mampir ke feed-nya. Setiap pengguna pasti punya alasan tersendiri untuk meng-archive kontennya, misalnya jika konten yang sudah tayang dianggap kurang bagus, atau ingin merapikan susunan feed.
Partii tidak melarang kamu archive konten sama sekali, karena pasti ada saat tertentu dimana archive diperlukan. Akan tetapi, jika kamu posting konten yang mempromosikan sebuah brand, entah konten endorse pribadi ataupun dari campaign Partipost, pastikan kamu tidak archive kontennya terutama jika masa kerjasama kamu dengan brand belum berakhir. Sebab, jika kamu archive konten, kamu tidak bisa melihat penambahan engagement-nya.
Baca juga: 5 Kesalahan yang Wajib Dihindari Saat Mengikuti Campaign Partipost
- Minim interaksi dengan follower
Media sosial bukan hanya tempat posting atau menunjukkan kemahiran kamu dalam membuat konten. Media sosial adalah sarana komunikasi dan interaksi dengan orang lain, baik yang dekat maupun jauh. Jika kamu seorang influencer, interaksi dengan follower justru lebih penting lagi! Interaksi sederhana seperti membalas komentar atau membuka topik obrolan di story bisa membangun kedekatan antara kamu dengan follower. Otomatis, follower pun akan lebih percaya pada opini dan review yang kamu buat, sehingga kamu menjadi influencer yang semakin kredibel.
Baca juga: Cara Mudah Meningkatkan Engagement Rate Instagram. It Works!
Untuk meningkatkan interaksi dengan follower, kamu bisa mencoba rumus sederhana berikut. Luangkan waktu 30 menit setiap harinya, dengan 10 menit pertama untuk mencari influencer dari niche atau kategori yang sama dengan kamu. Follow, bangun interaksi, dan tunjukkan support pada mereka melalui like atau komentar.
Lalu, 10 menit berikutnya, posting story yang interaktif dengan memanfaatkan fitur poll, question box, dan lain-lain untuk memancing follower berinteraksi. 10 menit terakhir bisa kamu gunakan untuk membalas semua DM dan komentar yang kamu terima dengan konsisten.
- Hanya posting konten endorse
Kita semua pasti paham kalau sumber penghasilan utama seorang influencer adalah endorsement atau mempromosikan brand. Namun, jangan sampai semua konten kamu hanya terisi dengan konten tentang brand saja! Biarkan brand dan follower mengenal siapa kamu sebenarnya. Jadilah diri kamu sendiri di media sosial, dan jangan ragu untuk menunjukkan kepribadian, hobi, dan rutinitas kamu.
Kamu bisa menyelingi konten brand dengan konten lain seperti konten bersama sahabat atau keluarga, konten melakukan hobi kamu, tempat-tempat favoritmu, dan banyak lagi. Jadi, pengunjung profil kamu juga akan menikmati konten yang lebih variatif Seru kan?
- Tidak memanfaatkan konten video
Dulu, media sosial memang lebih banyak digunakan untuk sharing konten foto. Namun sekarang perkembangan konten video semakin pesat. Instagram, aplikasi yang tadinya hanya fokus pada konten foto saja, kini lebih banyak diisi Reels atau video pendek. Bahkan, algoritma Instagram disebut-sebut lebih mengutamakan konten Reels daripada foto.
Baca juga: 7 Tips Memaksimalkan Fitur Instagram Reels
Jadi, yuk belajar upgrade diri kamu sebagai influencer dengan membuat video! Meski bukan pembuat video profesional, kamu bisa mulai dari video singkat yang sesuai dengan niche kamu. Kamu beauty influencer? Kamu bisa mulai dengan membuat video aesthetic yang menunjukkan koleksi makeup harian kamu. Perlahan, kamu bisa mencoba konten tutorial, dan sebagainya. Jangan lupa banyak belajar dari konten lain dan mencoba berbagai aplikasi video untuk menemukan yang kamu suka!
Mau mengejar karir sebagai influencer? Pastikan kamu menghindari 5 hal di atas! Agar semakin mudah terhubung dengan brand, kamu bisa mencoba Partipost, aplikasi influencer marketing platform dengan 700.000+ influencer di Asia Tenggara. Kamu bisa menemukan berbagai campaign yang bisa kamu ikuti dengan mudah untuk mendapat cuan. Yuk, gabung Partipost!