Blog
Artikel

5 Alasan Brand Harus Memanfaatkan TikTok untuk Marketing

Partipost TW
April 13, 2021
August 13, 2024
5 Alasan Brand Harus Memanfaatkan TikTok untuk Marketing

TikTok kembali melejit di Indonesia pada akhir tahun 2019 dan terus mendominasi aktivitas media sosial hingga saat ini, bersamaan dengan Instagram dan Twitter. Walaupun identik dengan aplikasi entertainment Generasi Z, TikTok kini bukan hanya aplikasi hiburan semata. Aplikasi media sosial yang identik dengan video singkat berdurasi 5 detik hingga 3 menit ini memungkinkan banyak hal menjadi viral. Sehingga, kini brand harus mulai mempertimbangkan untuk memanfaatkan TikTok sebagai salah satu strategi marketing. Mengapa?

1. Popularitas TikTok

Hal pertama yang patut dipertimbangkan brand untuk melakukan promosi melalui TikTok adalah popularitasnya yang mendunia dan masih berjaya hingga saat ini. Pengguna TikTok dalam skala global berjumlah 1,1 milyar dan di Indonesia sendiri menginjak angka 30,7 juta pengguna. Pada 2020, Indonesia menempati posisi keempat pengguna TikTok terbanyak.

Dengan popularitas seperti ini, bisnis dapat melihat TikTok sebagai platform baru dalam menjalankan strategi marketing.

2. Menjangkau Market yang Lebih Luas

TikTok didominasi oleh Milenial dan Generasi Z dengan usia 16-34 tahun. Jika brand Anda memiliki target market seperti ini, maka TikTok perlu dicoba untuk media promosi. Namun, jika target market Anda bukan golongan anak muda tetapi ingin menjangkau market yang lebih luas dan meningkatkan brand awareness, maka Anda dapat mempertimbangkan TikTok sebagai salah satu strategi marketing.

3. Hemat Biaya

Attention span manusia yang berkisar 8 detik dan preferensi konten audio visual yang tinggi membuat TikTok menjadi tempat yang tepat untuk melakukan promosi secara singkat.

Kabar baiknya, Anda tidak perlu mengeluarkan biaya yang tinggi untuk membuat sebuah konten promosi di TikTok. Generasi Z tidak menyukai iklan. Maka, dengan konsep anti-marketing marketing, Anda dapat membuat video soft-selling dalam bentuk cerita atau ulasan apa adanya daripada konten hard-selling. Hal ini tentu akan menghemat banyak biaya untuk mengiklankan produk.

4. Kesempatan untuk Viral Melalui User-Generated Content

TikTok juga memberikan kepada berbagai hal untuk viral, termasuk produk/jasa dari sebuah brand. Tidak sedikit produk/jasa yang viral karena dipromosikan atau diulas oleh konsumennya sendiri atau yang biasanya disebut dengan user-generated content.

User-generated content semakin diminati karena kontennya yang berfokus pada authenticity. Bahkan, 90% dari generasi milenial mengaku bahwa authenticity adalah poin penting yang menjadi pertimbangan dalam memilih produk/jasa.

Authenticity ini akan berkaitan dengan poin ke-5 yaitu micro dan nano influencers.

5. Micro dan Nano Influencers

Keberadaan TikTok yang semakin digandrungi masyarakat membuat platform ini diwarnai oleh hadirnya influencer dari micro hingga celebrity influencer. Dalam menggunakan TikTok sebagai strategi marketing, brand dapat mempertimbangkan influencer marketing sebagai salah satu strateginya.

Namun, perlu diingat bahwa pengguna TikTok cenderung menyukai konten yang memiliki authenticity atau keaslian. Sehingga, pemilihan influencer juga harus tepat. Jika Anda ingin menggunakan influencer marketing di TikTok, maka micro dan nano influencer jawabannya.

Dengan followers di bawah 10.000, micro dan nano influencer memiliki authenticity yang lebih kuat dan akan membuat audiens semakin ingin tahu mengenai Anda.

Partipost kini membuka peluang bagi brand untuk mengeksekusi campaign melalui TikTok. Popularitas e-WOM juga semakin mendominasi seperti yang terjadi di berbagai konten promosi melalui TikTok.

Di Partipost, kami memiliki 400.000+ influencer dan sekitar 200.000 di antaranya adalah pengguna aktif TikTok. Dengan meningkatnya permintaan promosi di TikTok, influencer juga kini semakin gencar memanfaatkan peluang untuk bekerja bersama brand.